Gambaran Determinan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pangale

Stunting adalah salah satu masalah gizi yang paling umum dihadapi dunia, terutama di negara miskin dan berkembang menjadi masalah kesehatan karena berkaitan dengan resiko terjadinya morbiditas dan mortalitas, perkembangan otak yang buruk, begitu pula perkembangan keterampilan motorik yang lambat dan keterbelakangan mental. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskrptif. Populasi dalam penelitian ini adalah balita stunting di wilayah Kerja Puskesmas dengan total sampel sebanyak 83 sampel dengan teknik sampling total sampling. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 83 sampel sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (50,6%), sebagian besar ibu balita berpendidikan SD/Sederajat sebanyak 33 orang ( 39,8%), sebagian besar memiliki ayah yang bekerja sebagai petani sebanyak 55 orang (66,3%). Adapun pekerjaan ibu sebagian besar sebagai IRT sebanyak 75 orang (90,4%). Balita stunting memiliki ayah dengan tinggi badan kategori pendek sebanyak 66 orang (81,5%) dan sebagian besar memiliki ibu dengan tinggi badan kategori pendek sebanyak 72 orang (86,7%). Dengan orang tua yang pendapatan < Rp 1.000.000,00 per bulan sebanyak 29 balita (34,9%), sebagian besar balita tidak memiliki riwayat BBLR sebanyak 69 balita (83,1%), memiliki riwayat imunisasi lengkap sebanyak 77 balita (92,8%) serta tidak memiliki riwayat ASI eksklusif yaitu 49 balita (59,0%). Oleh karena itu peneliti merekomendasikan Pihak Puskesmas memberikan edukasi tambahan kepada ibu-ibu mengenai stunting dan pentingnya ASI eksklusif pada saat posyandu