Pengaruh Pelayanan Informasi Obat Terhadap Tingkat Kepatuhan Pasien Rawat Jalan Infeksi Saluran Kemih di Puskesmas Danga Periode Januari-Maret 2017

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih. ISK merupakan kasus yang sering terjadi dalam dunia kedokteran. Antibiotik digunakan dalam terapi ISK, oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat pada pasien infeksi saluran kemih yang dirawat di Puskesmas Danga dan Pengaruh Pelayanan Informasi Obat terhadap tingkat kepatuhan pasien infeksi saluran kemih yang dirawat di Puskesmas Danga dengan menggunakan Kuesioner kepatuhan yaitu Modification Morisky Scale (MMAS-8). Kemudian dilakukan uji statistik menggunakan distribusi frekuensi, uji Wilcoxon, uji Pearson dan uji Sperman’s Rho. Rancangan penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental yang dilakukan secara prospektif dan teknik pengumpulan data secara purposive sampling. Hasil penelitian penggunaan antibiotik pada 25 sampel yaitu Ciprofloxacin 24 (96%) pasien, dan Amoxicillin 1(4%) pasien. Hasil pretest menunjukan bahwa pada awal penelitian tingkat kepatuhan 24 (96%) pasien dengan tingkat kepatuhan rendah dan 1 (4%) pasien dengan tingkat kepatuhan tinggi. Hasil posttest menunjukan bahwa setelah pemberian informasi obat terdapat 11 (44%) pasien dengan tingkat kepatuhan rendah, 12 (48%) pasien dengan tingkat kepatuhan sedang, dan 2 (8%) pasien dengan tingkat kepatuhan tinggi. Hasil uji statistik menggunakan uji Wilcoxon dengan nilai p value 0.000 < 0,05 menunjukan bahwa pelayanan informasi obat (PIO) dapat meningkatkkan kepatuhan pasien. Sedangkan hasil uji Pearson dan uji Spearman’S Rho dengan nilai p value > 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, lama pengobatan, jumlah obat dan efek samping dengan tingkat kepatuhan pasien infeksi saluran kemih