Analisa Pengaruh Penambahan Silika Kitosan Terhadap Sifat Mekanik Biokomposit Selulosa Terhadap Kekuatan Impak Dan Hasil Foto Makro Patahan

Biokomposit berpenguat serat alam ini merupakan komposit dengan serat sintetis. Pembuatan biokomposit dengan serat alam sangat dipengaruhi oleh kualitas ikatan yang terjadi antara matrik dan serat. Biokomposit diproduksi dari serat alam atau resin alam sebagai pengganti serat sintetis. Selulosa adalah bakteri yang dihasilkan oleh asam asetat yang diperoleh dari nata de coco pada air kelapa yang difermentasi. Keunggulan yang dimiliki nata de coco adalah kemurnian yang tinggi, konstruksi yang menakjubkan, mempunyai kemampuan degradasi yang tinggi, dan kekuatan mekanik yang luar unik. Kitosan merupakan biopolimer yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk memperbaiki struktur yang rapuh. Silika merupakan mineral yang pada umumnya ditemukan di alam dalam keadaan bebas atau dalam campuran dengan mineral yang berbeda yang membentuk silikat. Silika mempunyai bentuk butiran padat, dan bersifat tidak elastis. Sifat ini menjadikan silika dimanfaatkan sebagai zat penyerap, pengering, dan penopang. Penambahan silika pada kitosan dapat memperbaiki sifat mekanik dan meningkatkan nilai modulus elastisitas. Hasil dari penelitian yang didapat, pada spesimen biokomposit dengan persentase 12% kitosan dan silika mempunyai nilai impak tertinggi dengan rata-rata harga impak sebesar 0,0257 joule/mm2. Persentase terendah terjadi pada 0% kitosan dan silika dengan rata-rata hanya sebesar 0,0082 joule/mm2 .Karena persentase kitosan dan selulosa yang paling sedikit 0% maka tidak memiliki pengikat yang cukup untuk membantu menahan beban impak yang didapat dari spesimen biokomposit dan menyebabkan sedikit nilai impaknya. Dari hasil pengamatan foto makro yang telah dilakukan, jenis patahan yang terjadi berupa patahan getas pada 0%, 4%, dan 8%, yang ditandai dengan bintik-bintik atau kristal terang pada permukaan patahan. Pada spesimen 4%, 8%, 12% mengalami patahan porositas pada spesimen uji, dikarenakan pada spesimen 4%, 8%, 12% kitosan dan silika tidak mampu memenuhi sela-sela rantai biopolymer sehingga menimbulkan pori-pori pada biokomposit