PEMETAAN JARINGAN SOSIAL UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KAWASAN PESISIR DESA UJUNG PANDARAN

Pengembangan Wisata Ujung Pandaran yang melibatkan berbagai multisektor baik pemerintah, swasta dan masyarakat, seringkali belum maksimal implementasinya kepada masyarakat dikarenakan kurang sinkronnya pelaksanaan peran antar stakeholder. Beberapa program atau kegiatan yang masih belum berjalan diantaranya adalah, terkait perbaikan infrastruktur jalan, terancam hancurnya wisata religi kubah ulama Syeh H. Abdul Hamid dan kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk mengembangkan pariwisata di Desa Ujung Pandaran. Dalam metode SNA, perhitungan yang digunakan untuk mencari sentralitas adalah Degree Centrality, Closeness Centrality dan Betweenness Centrality. Berdasarkan hasil perhitungan ditemukanlah aktor utama dalam jaringan. Aktor tersebut adalah Dinas Perikanan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DISBUDPAR) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Penataan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kabupaten Kotawaringin Timur Berdasarkan perhitungan 3 derajat sentralitas, hendaknya 3 aktor tersebut dapat mengakomodir aspirasi, baik secara Top Down dan Bottom Up agar dalam mengembangkan pariwisata tidak melihat dari satu sudut pandang saja, tetapi dapat mengelola pariwisata yang berkelanjutan dengan mengakomodir aspirasi dengan seimbang, supaya pariwisata dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan