PENGGUNAAN LIMBAH ABU KAYU HALABAN SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN SEBAGIAN SEMEN PADA CAMPURAN BETON

Abu kayu halaban merupakan hasil perubahan secara kimiawi dari proses pembakaran kayu halaban dengan api sekitar ±1000ºC dan membutuhkan waktu sekitar 150 menit untuk merubah sel bongkah kayu menjadi abu. Abu kayu halaban ini memiliki kandungan silika yang merupakan pengikat agregat yang baik dan cukup tinggi, sehingga memiliki sifat pozzolan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu hasil pembakaran kayu halaban terhadap sifat mekanik beton dan juga mengetahui persentase optimum abu kayu halaban dari 0%, 5%, 10%, 15% ditinjau dari kuat tekan beton, kuat tarik belah beton dan kuat tarik lentur beton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode DOE (Design Of Experiment) dengan menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan beton, balok dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 62 cm untuk pengujian kuat lentur. Benda uji dibuat dengan 4 variasi komposisi Abu Kayu Halaban sebagai bahan penguji beton yaitu 0%, 5%, 10%, 15% terhadap berat semen. Pengujian benda uji dilakukan pada umur 28 hari. Jumlah benda uji sebanyak 64 buah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui tidak adanya pengaruh dalam peningkatan kekuataan beton dengan penambahan abu kayu halaban terhadap sifat mekanik beton. Hal ini ditunjukan dengan penurunan hasil dari pengujian kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat tarik lentur dari beton normal dengan campuran abu kayu halaban. Dan tidak adanya persentase optimum abu kayu halaban dari 5%, 10%, 15% ditinjau dari kuat tekan beton, kuat tarik belah beton dan kuat tarik lentur beton