SISTEM INFORMASI JARINGAN PIPA PDAM BERBASIS ANDROID UNTUK STUDI KEBOCORAN PIPA PDAM (Study Kasus: Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat)

Kebocoran pipa merupakan masalah yang hampir selalu muncul setiap tahun dan sangat merugikan, PT Air Minum Kota Mataram sendiri pun sampai pada tahun 2016 masih mengalami setidaknya 30% kebocoran air. Maka dari itu diperlukan sebuah sistem atau cara monitoring yang lebih mudah dan efektif untuk dilakukan agar dapat meminimalisir terjadinya kebocoran pipa. Salah satu cara untuk melakukan monitoring dengan mudah dan efektif adalah dengan membuat sebuah sistem informasi geografis berbasis mobile android. Metode SIG digunakan dengan membuat pemetaan tingkat kehilangan air akibat kebocoran. Tahapan proses tersebut diawali dengan melakukan pengumpulan data spasial dan atribut. Selanjutnya dilakukan simulasi menggunakan software EPANET 2.0. Hasil simulasi tersebut berupa data pressure (tekanan air) dan velocity (kecepatan aliran) yang digunakan sebagai parameter penentu tingkat kebocoran air. Parameter tersebut masing-masing dilakukan scoring untuk mendapatkan klasifikasi tingkat kebocoran air yang dipresentasikan dalam bentuk peta tematik tingkat kebocoran air. Setelah mendapatkan hasil peta tematik tingkat kebocoroan, selanjutnya dilakukan proses pembuatan aplikasi android untuk menyajikan peta tingkat kebocoran tersebut di dalam aplikasi android. Hasil penelitian disajikan dalam aplikasi android berupa jaringan pipa primer Kota Mataram dengan tingkat kebocoran air yang memiliki dua entitas utama yaitu point dan line jaringan pipa, dimana entitas point berisi informasi mengenai titik koordinat serta lokasi point sedangkan entitas line jaringan pipa berisi informasi berupa diameter pipa, jenis pipa serta tingkat kebocoran pipa. Aplikasi yang dihasilkan memiliki fitur pencarian berdasarkan informasi yang ada pada masingmasing entitas serta memiliki fitur petunjuk arah menuju lokasi jaringan pipa primer dengan tingkat kebocoran air. Jaringan pipa primer di ketahui menghasilkan klasifikasi yaitu 39 pipa dengan tingkat kebocoran rendah dan 230 pipa dengan tingkat kebocoran sedang dari total 269 pipa yang terdapat pada jaringan pipa