SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SANGGAR JAKA BAKTI DESA BUNGKO KECAMATAN KAPETAKAN KABUPATEN CIREBON DALAM MELESTARIKAN KESENIAN ANGKLUNG BUNGKO TAHUN 1990-2006

Menurut Bapak Adina (ketua Sanggar Jaka Bakti), kesenian Angklung Bungko diperkirakan lahir pada abad 15 yang ciptakan oleh Ki Gede Bungko. Dalam perkembangannya, kesenian ini sangat dipengaruhi oleh sanggar yang terdapat di desa Bungko sendiri, yaitu Sanggar Jaka Bakti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Sejarah dan Perkembangan Sanggar Jaka Bakti Desa Bungko Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon Dalam Melestarikan Kesenian Angklung Bungko Tahun 1990-2006. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metodelogi sejarah yang meliputi tahapan heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sedangkan untuk teorinya, penulis menggunakan teori sejarah dan perkembangan. Menurut Aristoteles history berasal dari bahasa Yunani yaitu istoria yang berarti suatu telaah sistematis mengenai gejala alam. Teori perkembangan oleh Arnold J. Toynbee adalah jatuh bangunnya suatu peradaban pada konsep Challenge and Response. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan: Pertama, Kesenian angklung Bungko diperkirakan lahir pada abad 15, yang diciptakan oleh Ki Gede Bungko. Kesenian angklung Bungko tercipta dari kegembiraan Ki Gede Bungko dalam memenangkan peperangan. Kesenian ini menggambarkan kegagahan pasukan perang yang sangat kharismatik. Kedua, Pada perkembangan sanggar Jaka Bakti yang dimulai dari tahun 1990-2006 yang mengalami beberapa masa-masa di mana sanggar ini berkembang yang dibagi menjadi empat masa yaitu masa awal 1990-1993, masa kejayaan 1994-2000, masa transisi 2000-2003, dan masa pasca transisi 2004-2006