IMPLIKASI KEBIJAKAN POLITIK DAN AGAMA SULTAN JALALUDDIN AKBAR (1556-1605 M) DI MUGHAL INDIA

Kerajaan Mughal merupakan kerajaan Islam yang berdiri di India diantara masyarakatnya yang multikultural dan mayoritas beragama Hindu. Kerajaan Mughal mencapai puncak kejayaan pada masa raja ketiga, yaitu pada masa Sultan Jalaluddin Akbar. Sultan Jalaluddin Akbar menerapkan kebijakan-kebijakan yang penuh toleransi dalam pemerintahannya guna mendamaikan dan mempersatukan seluruh masyarakat India. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan politik dan agama Sultan Jalaluddin di Mughal di India, serta implikasi dari kebijakan tersebut terhadap keberagamaan di Mughal India. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah pendekatan library research atau studi pustaka yang melalui empat tahapan. Pertama, heuristik. Kedua, verifikasi. Ketiga, kritik. Keempat, historiografi. Penelitian ini adalah jenis penelitian sejarah dengan menggunakan data kualitatif. Hasil dari penelitian ini bahwa Sultan Jalaluddin Akbar menerapkan kebijakan-kebijakan yang penuh toleransi pada masa pemerintahannya. Pada bidang politik, Sultan Jalaluddin Akbar menerapkan kebijakan Sulh-e-Kulh atau toleransi universal. Pada bidang agama, Sultan Jalaluddin Akbar menerapkan kebijakan Din-I-Illahi atau Tauhid Illahi. Kebijakan-kebijakan yang Sultan Jalaluddin Akbar terapkan pada sistem pemerintahannya menjadikan kehidupan masyarakat India menjadi lebih rukun dan harmonis karena mereka dipandang sama tidak dibeda-bedakan menurut ras, budaya, golongan, ataupun agama