Asesmen Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Dalam Upaya Kesiapan Sekolah Pada Masa Pandemi Covid-19 di RA Al-Washliyah Kabupaten Cirebon

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya seorang pendidik untuk mengetahui kemajuan serta perkembangan anak yang harus dicapai terutama pada aspek perkembangan bahasa. Karena ketika anak mempunyai kemampuan berbahasa yang baik, maka hal tersebut bisa menjadi salah satu ciri bahwa anak telah siap memasuki pendidikan selanjutnya. Namun, selama pandemi covid-19 pembelajaran dilakukan dari rumah, sehingga guru mengalami kendala dalam melakukan asesmen terhadap perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, hasil asesmen perkembangan bahasa pada masa pandemi dalam upaya kesiapan sekolah anak kelas B di RA Al�Washliyah Kabupaten Cirebon. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Subjek utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru RA AL-Washliyah, dan wali murid. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru menerapkan perencanaan asesmen yakni menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis daring yang memuat kompetensi dasar 6 aspek perkembangan. Pelaksanaan asesmen perkembangan bahasa mengimplementasikan pendekatan asesmen informal dan portofolio, penilaian dengan teknik checklist dilaksanakan melalui tatap muka, daring, dan home visit. Guru mengamati hasil karya melalui rekaman video maupun foto serta melaporkan hasil asesmen kepada orang tua peserta didik secara lisan dan laporan tentang deskripsi perkembangan anak dalam bentuk raport. Hasil asesmen perkembangan bahasa kelompok B yang berjumlah 18 anak menunjukan berkembang sesuai harapan dengan presentase pencapaian rata-rata kelas 92,5% dinyatakan pada kategori siap untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya, namun ada 3 orang anak yang masih kurang siap untuk bersekolah karena usianya belum mencukupi standar. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa selama pandemi covid-19 tidak menjadi suatu halangan bagi guru untuk tetap melaksanakan asesmen terhadap perkembangan ana