Pengelolaan Objek Wisata Panyaweuyan Di Desa Sukasari Kidul Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

YOLANDA ROSALIA. NIM 1808202111, “PENGELOLAAN OBJEK WISATA PANYAWEUYAN DI DESA SUKASARI KIDUL KECAMATAN ARGAPURA KABUPATEN MAJALENGKA DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN”, 2022. Sektor pariwisata merupakan salah satu potensi yang sampai saat ini masih terus dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dengan tetap melestarikan lingkungan hidup dan nilai-nilai budaya. Dalam Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan terdapat tiga komponen pelaku usaha dan atau pemangku kepentingan di Indonesia, yakni: pemerintah dan atau pemerintah daerah, swasta atau industri dan masyarakat yang terkait. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan objek wisata Panyaweuyan dengan menggunakan teori prinsip-prinsip dasar pengelolaan pariwisata oleh Cox dalam I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini mempunyai dua tujuan utama yaitu pertama, menggambarkan dan mengungkap dan yang kedua, menggambarkan dan menjelaskan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Data yang dikumpulkan menggunakan cara wawancara, observasi, dokumentasi, triangulasi, teknik pengolahan data berupa reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertama, pengelolaan objek wisata Panyaweuyan di desa Sukasari Kidul kecamatan Argapura kabupaten Majalengka cukup baik, karena adanya dukungan dari masyarakat, pemerintah desa dan pemerintah daerah untuk membantu dari segi pengelolaan dengan melakukan beberapa pembangunan dan pengembangan salah satunya yaitu saat ini sedang dalam tahap pembangunan masjid, sudah melakukan pelestarian di objek wisata dengan memegang prinsip untuk tidak merusak atau mengurangi keindahan alam yang sebelumnya telah ada, peningkatan kualitas sumber daya dengan dilakukannya pelatihan-pelatihan kepada para pengelola. Kedua, strategi pengembangan yang dilakukan di objek wisata Panyaweuyan dalam mengembangkan wisata diantaranya yaitu melakukan pengadaan air bersih pada toilet, pengadaan listrik guna untuk menerangi kawasan wisata pada malam hari, melakukan penanaman tanaman dan bunga agar menambah keindahan objek wisata, dan juga sudah melakukan sistem promosi melalui media sosial. Selain strategi-strategi pengembangan diatas Dinas Pariwisata juga melakukan pengembangan dengan berdasarkan pada Peraturan Daerah Rencana Induk Pariwisata Kabupaten melalui pembangunanpembangunan fasilitas di objek wisata Panyaweuyan. Ketiga, tinjauan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan dalam pengelolaan dan strategi pengembangan yang dilakukan di objek wisata Panyaweuyan sudah cukup baik karena kerjasama dari beberapa pihak yang terkait. Kata Kunci:Objek Wisata, Pengelolaan, Strategi Pengembangan, dan Hukum Positif