IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19 DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS MAKNA PUISI BERORIENTASI MAKNA KONOTASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK (Studi pada Kelas X SMA Telkom Bandung Tahun Pelajaran 2021-2022)

Model blended learning merupakan cara efektif yang dapat membantu peserta didik dalam pembelajaran menganalisis di era pandemi. Menganalisis merupakan kegiatan menguraikan dan menelaah untuk memperoleh pemahaman secara keseluruhan. Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis makna konotasi peserta didik yang menggunakan blended learning dan mengetahui dampak blended learning terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah campuran tipe embedded. Adapun hasil penelitian, yaitu: peningkatan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis makna konotasi pada peserta didik yang menggunakan model blended learning dan peserta didik yang memperoleh pembelajaran daring; pembelajaran blended learning berdampak terhadap peningkatan kemampuan menganalisis makna puisi. Hal tersebut terbukti dari perolehan rata-rata posttest dan hasil uji independent t-test. Rata-rata posttest di kelas eksperimen 82,2 sedangkan rata�rata posttest di kelas kontrol 53,484. Hasil tersebut menunjukkan peningkatan dari rata-rata pretest di kelas eksperimen 56,31 dan rata-rata pretest di kelas kontrol 36,68; penggunaan blended learning berpengaruh signifikan terhadap kualitas berpikir kritis dalam menganalisis makna puisi berorientasi makna konotasi. Hasil uji regresi menunjukkan model blended learning berpengaruh 82% dengan nilai signifikansi 0,003. Dengan demikian, model blended learning dapat dijadikan alternatif model untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran menganlisis makna puisi berorientasi makna konotasi. Kata Kunci: Blended learning, Menganalisis Makna, Makna konotasi, Berpikir Kritis