CAPACITY BUILDING PENGEMBANGAN DESA WISATA DI KABUPATEN BANDUNG PROPINSI JAWA BARAT INDONESIA

Peneniltian ini difokuskan kepada kajian capacity building pengembangan desa wisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung dengan rumusan masalahnya, yaitu: 1. Bagaimanakah pengembangan pariwisata dari calon desa wisata menjadi desa wisata di Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Bandung? 2. Faktor-faktor apa saja yang meyebabkan pengembangan pariwisata dari calon desa wisata menjadi desa wisata di Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Bandung tidak efektif ? 3. Kerangka kerja seperti apakah yang diperlukan bagi efektivitas pengembangan calon desa wisata menjadi desa wisata di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung ? Analisis capacity building menggunakan konsep capacity building dari (McKinsey, 2001:33) yaitu sebuah alat yang digunakan untuk menganalisis aspek internal organisasi dengan menggunakan tujuh elemen utama yang memiliki kebergantungan satu-sama lain. Kemudian, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode analisis eksploratif (exploratory qualitative). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa belum efektifnya capacity building pengembangan desa wisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung disebabkan oleh belum maksimalnya penggunaan elemen-elemen capacity building yang meliputi: Aspirasi, Strategi, Keterampilan Organisasi, Sumber Daya Manusia, Sistem dan Infrastruktur, Struktur Organisasi, dan Budaya. Atas dasar tersebut, maka capacity building pengembangan desa wisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung akan efektif melalui penggunaan elemen-elemen capacity building yang meliputi: Aspirasi, Strategi, Keterampilan Organisasi, Sumber Daya Manusia, Sistem dan Infrastruktur, Struktur Organisasi, Budaya, Sistem Penganggaran dan Kolaborasi. Kata Kunci : Capacity Building, Pengembangan Desa Wisata