TANGGUNG JAWAB NOTARIS TERHADAP PENERBITAN COVERNOTE DALAM PENCAIRAN KREDIT PERBANKAN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS

Adapun dalam prakteknya ditemukan bahwa Notaris berinisial “Al” yang telah berjanji dengan mengeluarkan covernote yang menerangkan bahwa sertifikat tanah debitur PT.Sandro kusumo (Perseroan) sedang dalam proses balik nama dan apabila proses balik nama tersebut telah selesai maka sertifikat tersebut akan diserahkan kepada bank, maka bank bersedia menerima jaminan tersebut, pada kenyataannya bank tidak pernah mendapat informasi mengenai proses penyelesaiannya, sehingga jaminan tersebut tidak dapat dikuasai oleh bank, hal tersebut menimbulkan kerugian kepada bank yang merasa dirugikan akibat kelalaian dari Notaris hingga menyebabkan bank tidak dapat menguasai jaminan kredit, sedangkan pencairan kredit telah dilakukan. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analisis dengan metode pendekatan yuridis normatif. Tahap penelitian menggunakan studi kepustakaan dengan data sekunder dan studi lapangan dengan data primer. Pengumpulan data ini diperoleh dengan cara studi kepustakaan dan juga wawancara yang diperoleh dengan cara studi lapangan. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan metode yuridis-kualitatif. Notaris hanya bertanggung jawab dalam hal pribadinya sendiri sesuai dengan surat keterangan yang disampaikan sebab covernote itu bukan merupakan produk hukum, selama tidak ada masalah atau sengketa pada objek hak tanggungan serta debitur tidak macet maka isi dari covernote yang telah terlaksana bukan menjadi masalah bagi para pihak. Penerapan kode etik terhadap Notaris dalam hal penerbitan covernote yang telah dikeluarkan jatuh tempo seorang Notaris dapat dikenakan sanksi mulai dari peringatan secara tertulis, pemberhentian sementara, cara pemberhentian dengan hormat. Kata Kunci : Tanggungjawab Notaris, Covernote, Kredit Perbanka