KOMPARASI TERHADAP ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DALAM PERSPEKTIF SANKSI YANG DIATUR DALAM HUKUM PIDANA POSITIF INDONESIA DAN HUKUM PIDANA ISLAM

“Komparasi Terhadap Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum Dalam Perspektif Sanksi Yang Diatur Dalam Hukum Pidana Positif Indonesia Dan Hukum Pidana Islam”. Penelitian ini bertujjuan untuk mengetahui Pengaturan mengenai Anak yang Berhadapan dengan Hukum dalam perspektif sanksi yang diatur dalam Hukum Pidana Positif Indonesia dan Hukum Pidana Islam, Persamaan dan perbedaan dan Analisis Perbandingan Pengaturan Sanksi Anak yang Berhadapan dengan Hukum pada Hukum Pidana Positif Indonesia dan Hukum Pidana Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-analitis, yaitu penelitian yang menggambarkan tentang Komparasi Terhadap Anak yang Berhadapan Dengan Hukum Dalam Perspektif Sanksi yang Diatur Dalam Hukum Pidana Positif Indonesia Dan Hukum Pidana Islam , dengan menggunalan metode pendekatan yuridis normatif yaitu yaitu penelitian yang difokuskan pada pengujian asas, penerapan doktrin atau asas dalam hukum positif, kemudian menganalisis dan menarik kesimpulan dan pertanyaan untuk pengujian dan data pendukung penelitian. Adapun tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Studi Kepustakaan, merupakan penelitian yang dilakukan dnegan cara mengumpulkan data sekunder yang diperoleh melalui bahan kepustakaan. Tehnik pengumpulan data dilakukan menggunakan studi dokumen (kepustakan). Alat pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara membaca dan meneliti seperti bahan-bahan primer,sekunder dan testier (jurnal, UndangUndang, catatan dan lainya). Analisis data yang digunakan adalah yuridiskualitatif, yaitu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yang diteliti dan dipelajari sebagai suatu yang utuh. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh data sebagai berikut : Pengaturan sanksi pidana terhadap anak dalam hukum positif Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Sedangkan menurut Hukum pidana islam dalam ketentuan Pasal 66 Qanun Nomor 6 Tahun 2014 mengatur mengenai tindak pidana yang dilakukan oleh anak yang belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun yang diduga melakukan Jarimah. Terdapat beberapa Persamaan dan Perbedaan mengenai penerapan sanksi pada anak yang berhadapan dengan hukum antara Hukum Pidana Positif Indonesia dan Hukum Pidana Islam. Penerapan sanksi bagi anak yang melakukan tindak pidana dalam kedua sistem hukum diatas menganut konsep restorative justice. Mengingat bahwa perdamaian adalah jalan terbaik dari setiap permasalah, maka konsep tersebut merupakan upaya yang utama. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hukum pidana Indonesia dan Hukum Pidana Islam dapat berjalan beriringan dan saling melengkapi. Kata Kunci : Komparasi, Anak, Sanksi