PENGEMBANGAN POLA BATIK TIRTOTEJO UNTUK NYAMPING DENGAN TEKNIK NITIK DIPADUKAN KEBAYA

Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil kebudayaan, salah satunya yaitu batik. Batik terdiri dari berbagai jenis, bentuk, dan ragam. Salah satu motif batik yang dikategorikan sebagai batik pedalaman ialah batik nitik. Batik motif nitik disebut juga batik motif anyaman, karena motif nitik tersusun atas garis-garis putus, titik-titik dan sejumlah variasinya yang terlihat seperti anyaman. Sumber ide dari penciptaan karya batik ini mengembangkan salah satu pola batik klasik yang ada di Indonesia yaitu pola batik tirtotejo. Tirto yang berarti air dan tejo yang berarti cahaya atau pelangi, jadi artinya cahaya yang mengalir. Motif batik ini mengembangkan pola batik lurik yang memiliki makna kemakmuran bagi si pemakai. Ide untuk menciptakan sebuah karya dengan motif baru menggunakan teknik nitik yang pengerjaannya menitikberatkan pada keahlian khusus dan canting yang khusus dibuat sendiri. Dalam proses penciptaan ini dilakuan secara metedologis melalui beberapa tahapan yaitu eksplorasi, perancangan, dan penciptaan karya. Hasil yang dicapai adalah terciptanya motif batik tulis dengan sumber ide pengembangan pola batik tirtotejo teknik nitik. Karya berjumlah 5 nyamping yang dipadukan dengan kebaya serta menggunakan selendang sebagai aksesories dengan motif yang senada. Adapun nama motif batik yang diciptakan meliputi: Bilulung Sesami, Trenggana Sumapala, Ernama Saraswati, Banyu Tisna, dan Tirta Amarta. Tujuan dari penciptaan Tugas Akhir ini untuk mewujudkan sumber ide dari pengembangan pola batik tirtotejo untuk nyamping dengan teknik nitik dipadukan kebaya serta dapat melestarikan salah satu motif batik yang ada di Indonesia dengan inovasi baru. Kata kunci : batik nitik, motif tirtotejo, kebaya