PERUBAHAN SAJIAN GENDING-GENDING PASCA PROSESI PERNIKAHAN DI KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN SETELAH TAHUN 2000

ABSTRAK Skripsi ini membahas tentang perubahan sajian gending-gending pasca prosesi pernikahan di Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun setelah tahun 2000. Pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah berubahnya bentuk sajian gending-gending klenengan setelah rangkaian upacara pernikahan dari yang bersifat mat-matan menjadi bentuk sajian karawitan yang bersifat populer. Periodesasi terjadinya perubahan yang dimaksud disini adalah sebelum tahun 2000-an. Ketika itu masih berbentuk penyajian karawitan gending-gending mat-matan gaya Surakarta dan Nartasabda, hingga tahun 2000-an, yakni masa-masa terjadinya perubahan bentuk sajian dengan hadirnya repertoar gending-gending baru yang bersifat populer atau kekinian. Untuk membedah persoalan terjadinya perubahan bentuk sajian topik ini, penulis menggunakan landasan teori perubahan yang ditulis oleh RM Soedarsosno (RM Soedarsono; 2002;1). Adapun metode yang digunakan untuk pengumpulan data dari obyek penelitian yakni: wawancara, observasi, studi pustaka, analisis data, dan penyusunan laporan. Perubahan sajian gending-gending pasca prosesi pernikahan telah dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah yang disebabkan oleh pelaku seni Kecamatan Balerejo, yang didukung oleh peran pengrawit dalam menyajikan gendinggending di Kecamatan Balerejo. Sedangkan faktor eksternal yaitu didukung oleh masyarakat, perkembangan teknologi, ekonomi dan industri perekaman (pasar)