PENERAPAN COMPUTER SCIENCE UNPLUGGED PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR UNTUK MENINGKATKAN COMPUTATIONAL THINKING SISWA SMK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya kemampuan computational thinking siswa SMK di Indonesia, bahwa masih banyak siswa SMK yang belum memiliki kemampuan berpikir komputasi sehingga berakibat pada lemahnya kemampuan mengerjakan pemrograman. Padahal kemampuan Computational thinking merupakan keahlian abad ke- 21 yang diharapkan sanggup menanggapi tantangan pertumbuhan dalam dunia teknologi yang pesat. Dalam penerapannya, model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam computational thinking ialah melalui cerita, simulasi interaktif, ataupun melalui game. Dalam hal ini siswa dilibatkan langsung dalam kegiatan pembelajaran mulai dari menyusun konsep, mendesain, dan praktek langsung. Terdapat metode pembelajaran bernama Computer Science Unplugged. Computer Science Unplugged menggunakan media pembelajaran yang sederhana dan sangat mudah didapat seperti melalui permainan teka-teki yang menggunakan kartu, tali, krayon, dan lain-lain. Computer Science Unplugged merupakan metode yang dapat membuat siswa menjadi aktif, karena dengan media pembelajarannya yang unik sehingga pembelajaran akan interaktif dan siswa tidak akan bosan. Penelitian ini mengangkat mata pelajaran pemrograman dasar karena mata pelajaran tersebut adalah materi dasar yang menjadi bekal bagi para siswa untuk memahami materi-materi yang akan mereka terima selanjutnya selama belajar di sekolah. Pemrograman dasar adalah mata pelajaran dasar yang diperoleh siswa SMK bidang rekayasa perangkat lunak pada saat memasuki kelas X. Bagi siswa kelas X pemrograman dasar menggambarkan sebuah mata pelajaran yang asing karena mereka belum pernah mendapatkan pada jenjang-jenjang sebelumnya. Penggunaan Computer Science Unplugged pada mata pelajaran pemrograman dasar diharapkan siswa mampu memahami konsep dari pemrograman dasar dan siswa lebih aktif dalam menerima materi sehingga computational thinking siswa dapat meningkat menjadi lebih baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian One Group Pretest Posttest. Hasil yang didapatkan dari penerapan Computer Science Unplugged ini, kemampuan computational thinking siswa meningkat setelah diterapkannya pembelajaran menggunakan Computer Science Unplugged pada mata pelajaran pemrograman dasar khusunya pada materi perulangan. Hal ini dibuktikan dengan hasil posttest peserta didik dengan perolehan gain dari rata-rata nilai pretest dan posttest sebesar 0,37 yang masuk ke dalam kategori sedang. Tanggapan peserta didik mengenai pembelajaran Computer Science Unplugged pada mata pelajaran pemrograman dasar terhadap peningkatan computational thinking memperoleh hasil yang positif, hasil analisis korelasi pearson product moment sebesar 0,909. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antar variabel. Dari hasil analisis korelasi rHitung memiliki nilai yang positif yang artinya hubungan antar kedua variabel tersebut bersifat positif. This research is motivated by the lack of computational thinking skills of SMK students in Indonesia, still having the ability to think computationally resulting in weak ability to do programming. Whereas the ability of Computational thinking is a 21st century skill that is expected to be able to answer the challenges of growth in the fast-paced world of technology. In its application, learning models that can be applied in computational thinking are through stories, interactive simulations, or through games. In this case, students are directly involved in learning activities starting from drafting concepts, designing, and practicing directly. There is a learning method called Computer Science Unplugged. Computer Science Unplugged uses simple and easy-to-obtain learning media such as puzzle games using cards, ropes, crayons, and others. Computer Science Unplugged is a method that can make students active, because with its unique learning media so that learning is interactive and students will not be bored. This study raises basic subjects because these subjects are basic material that is a provision for students to understand the material they will receive next while studying at school. Basic programming is a subject obtained by vocational students in the field of software engineering when entering class X. For class X students, basic programming describes a subject that is foreign because they have never received it at previous levels. The use of Computer Science Unplugged in basic programming subjects is expected to make students understand the concepts of basic programming and students are more active in receiving material so that students' computational thinking can improve for the better. This study uses quantitative research methods with research design Pretest Posttest group. The results obtained from the application of Computer Science Unplugged students' computational thinking abilities increased after the implementation of learning using Computer Science Unplugged in basic programming subjects, especially repetition material. This is evidenced by the posttest results of students with moderate gains from the average pretest and posttest scores of 0.37 who fall into the category. The responses of students about learning Computer Science Unplugged in basic subjects to increasing computational thinking obtained positive results, the results of the Pearson product moment analysis were 0.909. so it can be said that there is a significant correlation between variables. From the results of the correlation analysis, rCount has a positive value, which means that the relationship between the two variables is positive