PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PENDIDIKAN JASMANl TERHADAP PENGEMBANGAN KOMPETENSI DAN KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANl

Guru merupakan faktor dominan untuk menentukan keberhasilan pendidikan, dalam prakteknya guru harus mempunyai kompetensi dan kinerja yang baik. Kompetensi dan kinerja yang dimiliki guru pendidikan jasmani sangat bervariasi, begitu pula kualifikasi keguruan guru pendidikan jasmani beraneka ragam. Untuk mengembangkan kompetensi dan meningkatkan kinerja guru pendidikan jasmani, diperlukan wadah untuk berkomunikasi, berkonsultasi, dan saling berbagi informasi serta pengalaman sesama guru pendidikan jasmani. Salah satu upaya untuk mengembangkan kompetensi dan kinerja, guru pendidikan jasmani melakukan aktivitas dalam suatu wadah yang dinamakan MGMP Pendidikan Jasmani. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi tentang Peranan MGMP Pendidikan Jasmani terhadap Kompetensi dan Kinerja Guru Pendidikan Jasmani di Gugus 02 Bandung Barat Utara (BBU) Kabupaten Bandung, yang terkait dengan peranan MGMP Penjas terhadap kompetensi guru penjas, peranan MGMP Penjas terhadap kinerja guru penjas, faktor-faktor pendukung kegiatan MGMP Penjas, dan hambatan-hambatan yang menjadi kendala dalam kegiatan MGMP Penjas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subyek penelitian adalah ketua sanggar MGMP Penjas, pengurus MGMP Penjas, kepala sekolah, dan guru pendidikan jasmani Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Penjas memberikan peranan terhadap pengembangan kompetensi guru penjas dalam menyusun program belajar mengajar penjas, melaksanakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar penjas, menilai kemajuan proses belajar mengajar penjas, dan menguasai bahan pelajaran penjas, (2) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Penjas memberikan peranan terhadap peningkatan kinerja guru penjas dalam mengembangkan kualitas kerja guru penjas, ketepatan kerja guru penjas, inisiatif guru penjas, komunikasi guru penjas dan kemampuan guru penjas, (3) Motivasi guru penjas, sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor pendukung kegiatan MGMP Penjas, dan (4) Kurangnya sarana prasarana, dana/biaya, penghargaan, insentif, informasi dan waktu merupakan hambatan-hambatan yang menjadi kendala dalam kegiatan MGMP Penjas. Saran, kegiatan-kegiatan organisasi MGMP Penjas perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan terutama melalui kegiatan-kegiatan pelatihan dan pembinaan terhadap guru penjas. Kegiatan hendaknya lebih topogram, terencana dan adanya evaluasi serta tindak lanjut yang lebih nyata dari ketua sanggar dan pihak-pihak yang terkait dalam upaya memenuhi sarana dan prasarana penunjang kegiatan MGMP Penjas serta bantuan dana demi kelancaran kegiatan-kegiatanMGMP Penjas