ANALISIS KONTRASTIF AFIKSASI VERBA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA KOREA

Penelitian ini berfokus untuk mengidentifikasi perbandingan afiksasi verba dalam bahasa Indonesia dan bahasa Korea. Adapun tujuan penelitian ini yaitu, (1) mengetahui bentuk afiksasi verba dalam bahasa Indonesia dan bahasa Korea, dan (2) membandingkan afiksasi verba dalam bahasa Indonesia dan bahasa Korea. Penelitian ini dilakukan untuk membantu pemelajar bahasa Indonesia dan bahasa Korea dalam memahami proses pembentukan kata, terutama dalam afiksasi. Data penelitian ini berupa imbuhan bahasa Indonesia yang terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jilid V dan imbuhan bahasa Korea yang terdapat pada 국어대사전/Gugeo daesajeon (Kamus Besar Bahasa Korea). Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode komparatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik catat, studi literatur dan interpretasi data. Hasil penelitian ditemukan 10 afiks pembentuk verba bahasa Indonesia dan 47 afiks pembentuk verba bahasa Korea yang terdapat dalam kamus kedua bahasa. Perbandingan afiks verba dilihat berdasarkan perspektif morfologi, sintaksis, dan semantik. Adapun dalam perbedaan berdasarkan perspektif morfologi yaitu afiksasi bahasa Indonesia termasuk dalam morfologi derivatif dan inflektif, sedangkan afiksasi bahasa Korea hanya termasuk dalam morfologi derivatif. Berdasarkan perspektif sintaksis, prefiks verba bahasa Korea hanya dapat digunakan untuk menambah makna pada kata dasar dan tidak dapat mengubah kategoti sintaksis, sedangkan prefiks verba bahasa Indonesia terdapat afiks yang mengubah kategori sintaksis. Dalam perspektif semantik, melakukan perbandingan imbuhan yang memiliki makna gramatikal verba aktif, verba pasif, dan verba kausatif. This research focuses on the verb affixation between Indonesian and Korean. The aims of this research are (1) to know the verbs affixation between Indonesian and Korean, and (2) to compare the verbs affixation between Indonesian and Korean. This research was conducted to help Indonesian and Korean students understand the process of word formation, especially in affixation.The data of this research were in the forms of Indonesian affixes found in the Indonesian Dictionary (5th edition) and Korean affixes found in 국어대사전/Gugeo daesajeon. The qualitative descriptive approach was used with a comparative method. The data were collected using note-taking techniques, literature studies and data interpretation. The results of the study found 10 Indonesian verb-forming affixes and 47 Korean-verb-forming affixes in the dictionaries of both languages. The comparison of verb affixes was viewed from the perspectives of morphology, syntax, and semantics. Based on the morphological perspective, while the Indonesian affixation was included in derivative and inflectional morphology, Korean affixation was only included in derivative morphology. Based on the syntactic perspective, while Korean verb prefixes could only be used to add meaning to the basic words and could not change the syntactic category, Indonesian verb prefixes had affixes that could change the syntactic category. From the semantics perspective, the affixes were compared based on the grammatical meanings of active verbs, passive verbs, and causative verbs