PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL SISWA BERPOTENSI OLAHRAGA BAGI PENINGKATAN KESEIMBANGAN KEMAMPUAN FISIK, MENTAL DAN INTELEKTUAL : Studi Deskriptif di Asrama Pusat Pcndidikan dan Latihan Olahraga Pclajar Propinsi Jawa Barat

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kecenderungan: 1) Pola pembinaan yang muncul di asrama pada pembinaan prestasi olahraga, dan pembinaan akademik; 2) Pembinaan nilai dari orangtua yang beralih menjadi tanggungjawab pengelola asrama; 3) Usia rata-rata dalam kategori rcmaja yang rentan untuk berbuat hal-hal yang bersifat negatif. mengarah kepada tindakan kenakalan remaja sehingga membutuhkan bimbingan nilai moral; 4) Kecenderungan masih banyak atlet menghalalkan segala cara untuk bisa mencapai prestasi olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembinaan nilai moral, kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pembinaan nilai moral, dan dampak moral terhadap prestasi siswa PPLP Propinsi Jawa Barat. Kemudian dari penggambaran itu dilakukan analisis. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan fenomenologis yang merupakan salah satu rumpun penelitian kualitatif. Langkah-langkah pendekatan fenomenologi terdiri dari cpochc ialah menangguhkan atau menahan diri dari segala keputusan positif, dan ideation yaitu menemukan escnsi dari realitas. Mengingat pendekatan adalah kualitatif maka instrumcn utama (key instrument) penelitian adalah peneliti itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses pembinaan nilai moral siswa di asrama PPLP Propinsi Jawa Barat terjadi secara kongkrit dan abstrak. Secara kongkrit diberikan melalui kegiatan rutin dan kegiatan insidental; 2) Kesulitankesulitan yang dihadapi dalam pembinaan nilai moral siswa di asrama PPLP Propinsi Jawa Barat secara umum terkait dengan sarana dan prasarana yang kurang memadai dan pendanaan yang kurang mencukupi atau keterlambatan. kesulitan dalam mengimpletasikan program pendidikan yang terkait dengan pembinaan nilai moral adalah letak lokasi asrama PPLP yang berada di tempat pusat keramaian dan hiburan siang dan malam; 3) Dampak dari Pendidikan Nilai Moral menghasilkan pribadi yang terdidik secara moral adalah pribadi-pribadi yang selalu belajar untuk hidup berdasar satu cara yang mampu merefleksikan kesan, dan sekaligus mewujudkan, kewajiban untuk mengembangkan norma-norma dan cita-cita sosial. Hasil penelitian direkomendasikan kepada: 1) Orangtua tidak menyerahkan seluruh tanggungjawabnya kepada asrama PPLP, 2) Sekolah scbagai lembaga formal diharapkan dapat membantu hendaknya mendukung dan menerima kehadiran siswa PPLP; 3) Seluruh komponen asrama PPLP berusaha semaksimal mungkin meningkatkan program dan sarana prasarana demi keterlaksanaan Proses Pendidikan Nilai Moral menuju peningkatan keseimbangan kemampuan fisik mental dan intelektual; 4) KONIDA (Komite Olahraga Nasional Indonesia) agar ikut membantu menyiapkan regenerasi atlet cabang olahraga, serta pemerintah daerah (PEMDA) agar dapat senantiasa memberikan dukungan penuh terhadap Pendidikan Nilai Moral melalui berbagai alternatif bantuan