EKONOMI TERPIMPIN : Tinjauan Pelaksanaan Ekonomi pada Masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia (1959-1967)

Skripsi ini berjudul "Ekonomi Terpimpin: Tinjauan Pelaksanaan Ekonomi Pada Masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia (1959-1967)"*. Masalah utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana dampak pelaksanaan Ekonomi Terpimpin terhadap perekonomian Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin. Masalah dibagi kedalam empat pertanyaan penelitian. yaitu 1). Apa yang dimaksud dengan Ekonomi Terpimpin. 2). Apa yang menjadi latar belakang pelaksanaan Ekonomi Terpimpin. 3). Bagaimana pelaksanaan Ekonomi Tcrpimpin di Indonesia pada tahun 1959-1967. 4). Bagaimana dampak dari pelaksanaan Ekonomi Terpimpin terhadap perekonomian Indonesia pada tahun 1959-1967. Skripsi ini menggunakan metode historis deskriptif analitis. Penggunaan metode historis ini sangat penting dalam mengangkat permasaiahan sejarah karena menggambarkan kejadian masa lampau yang yang dapat digunakan sebagai pembelajaran masa kini. Langkah yang dilakukan dalam metode ini adalah heuristik, kritik. interpretasi dan penulisan sejarah (historiografi). Teknik penulisan yang digunakan adalah menggunakan studi literatur dan dokumentasi. Ekonomi Terpimpin hadir di Indonesia sebagai suatu sistem ekonomi yang muncul akibat dilaksanakannya Demokrasi terpimpin dan sebagai jawaban dari kegagalan pelaksanaan Ekonomi Liberal. Kemerosotan ekonomi yang diakibatkan oleh kekacauan politik menuntut Soekarno untuk sesegera mungkin melaksanakan Ekonomi Terpimpin. Melalui tiga program penting yaitu Dewan Perancang Nasional. Deklarasi Ekonomi dan Berdiri diatas Kaki Sendiri, Ekonomi Terpimpin dihadirkan oleh pemerintah untuk melaksanakan pembangunan pada seluruh aspek ekonomi Indonesia seperti perdagangan. industri, pertanian. perbankan dan keuangan. Namun pada pelaksanaannya. sistem ekonomi inipun tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya akibat pemerintah lebih mementingkan kehidupan politik dibandingkan dengan pembangunan ekonomi. Akibatnya perekonomian rakyat Indonesia semakin merosot dengan inflasi mencapai 635% pada akhir tahun 1966. Program rehabilitasi ekonomi kemudian dilaksanakan oleh Pemerintah Orde Baru yang dilaksanakan melalui berbagai kebijaksanaan baik bidang moneter, perdagangan. industri hingga pada penjadwalan ulang hutang-hutang luar negeri dan penanaman modal asing guna mengundang kembali para investor. Program rehabilitasi tersebut bcrhasil mempcrbaiki perekonomian rakyat yang mampu menekan inflasi hingga angka 120% pada tahun 1967 dan membaiknya indeks tingkat hidup rakyat. Kemauan politik yang lebih besar dibanding kemauan ekonomi dari para elit politik merupakan ciri dari pelaksanaan Ekonomi Terpimpin dan mengakibalkan kemunduran ekonomi Indonesia. Ketika pemerintah lebih mementingkan pembangunan politik maka tidak hanya mengakibatkan ekonomi rakyat hancur namun juga mengakibatkan hancurnya sendi-sendi negara secara keseluruhan baik itu ekonomi, sosial, bahkan politik. Sehingga dirasa penting bagi pemerintah untuk melakukan keseimbangan pembangunan dalam suatu negar