KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR TEKNIK DASAR DI SMK NEGERIS BANDUNG

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam mengikuti Mata Diklat. Dalam hal ini, kesulitan belajar tersebut dapat terlihat dengan rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi kesulitan belajar dengan hasil belajar siswa pada Mata Diklat Menggambar Teknik Dasar di SMK Negeri 5 Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Bangunan kelas X TGB 1, X TKB dan X TSP 2 yang telah mengikuti Mata Diklat Menggambar Teknik Dasar. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 43 responden yang diambil 50% dari jumlah populasi pada setiap kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik angket untuk Variabel X (kesulitan belajar) dan dokumentasi nilai tugas terstruktur Mata Diklat Menggambar Teknik Dasar untuk variabel Y (Hasil belajar siswa). Hasil penyebaran data yang berupa angket dianalisis dengan diawali oleh pemberian skor dengan menggunakan skala likert kemudian diuji validitas dan reliabilitas angket. Selanjutnya variabel X dan Y diuji dengan perhitungan uji normalitas, homogenitas, dan linieritas regresi. Dari hasil perhitungan, diperoleh data berdistribusi normal, homogen dan berpola linier. Pengujian analisis menggunakan statistik parametrik, yaitu perhitungan koefisien Pearson Product Moment. Dari perhitungan uji linieritas regresi diperoleh persamaan regresi linier sederhana, yaitu :Y = 36,3 - 0,13X. Yang dapat diartikan bahwa setiap adanya peningkatan kesulitan belajar pada Mata Diklat Menggambar Teknik Dasar, maka akan terjadi penurunan hasil belajar siswa, dengan koefisien 0,13 kali, akan mengurangi suatu konstanta sebesar 36,3. Hasil pengujian linieritas uji F didapat harga Fhitung sebesar 0,175 yang kemudian dikonsultasikan ke dalam Ftabel. F(0,95x28,13) =2,11. Ternyata Fhitung < Ftabeli atau 0,175 < 2,1 ], maka data berpola linier. Selanjutnya dilakukan analisis korelasi. Dari pengujian diperoleh thitung = -1,729 > 1,684. Yang menyimpulkan bahwa ada korelasi antara variabel X dan variabel Y, tetapi arahnya negatif. Dan diperoleh nilai rxy = -0,26 yang dapat diartikan bahwa antara Kesulitan belajar dengan hasil belajar siswa terdapat korelasi yang sangat lemah. Hal ini disebabkan data variabel X yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa tidak mengalami kesulitan dalam belajarnya, tetapi terdapat beberapa siswa yang masih mendapat nilai rendah dalam Mata Diklat Menggambar Teknik Dasar