PENGUASAAN KONSEP ALAT INDERA DAN SIKAP SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERBASIS NILAI

Penelitian itu merupakan studi eksperimen yang menggunakan daa kelompok siswa yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas dua SMAN "X" Indramayu. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh siswa masih suht untuk menguasai konsep alat indera dan terjadinya pergeseran nilai sehingga perlu dlCari altematif pembelajaran yang dapat meningkatkan' penguasaan konsep alat indera dan sikap siswa. Altematif pembelajaran yang dikembangkan adalah pembelajaran alat indera terpadu melalui pendekatan keterampilan proses berbasis nilai. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep alat indera pada diri siswa setelah belajar melalui pendekatan keterampilan proses berbasis nilai, mengetahui peningkatan penguasaan sikap siswa setelah belajar melalui pendekatan keterampilan proses berbasis nilai, mengetahui tanggapan dari siswa setelah belajar melalui pendekatan keterampilan proses berbasis nilai dan mengetahui kesulitan atau kendala yang dialami oleh siswa dengan pembelajaran keterampilan proses berbasis nilai. Model pembelajaran dikemas dalam tiga bentuk kegiatan yaitu percobaan, kajian teks dan interpretasi gambar. Pengemasan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuna berpikir siswa dan menciptakan suasana belajar yang kondusif. Siswa dilibatkan secara aktif dan mandiri melalui kegiatan pencarian pengetahuan yang berkaitan dengan konsep alat indera dan penanaman nilai-nilai Instrumen yang digunakan berupa tes penguasaan konsep alat indera, skala sikap angket dan wawancara. Hasil analisis aplikasi pembelajaran alat indera terpadu melalui pendekatan keterampilan proses berbasis nilai menunjukkan bahwa terjadi peningkatan penguasaan konsep alat indera pada kelas perlakuan 39 %dan kelas kontrol 26 %, sedangkan peningkatan penguasaan skala sikap kelas perlakuan 26,28 %dan kelas kontrol 18,10 %. Jumlah siswa yang mencapai skor belajar tuntas pada kelas perlakuan adalah 30 dari 40 (75 %), sedangkan kelas kontrol 9 dan 40 (22,5 %). Penguasaan skala sikap yang termasuk kategori baik pada kelas perlakuan 35 dari 40 (87,5 %), sedangkan kelas kontrol 4dari 40 (10 %). Siswa merasa senang dan terbantu dalam menguasai konsep alat indera dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam bahan ajar alat indera, sehingga membantu siswa dalam bersikap ke arah perubahan yang lebih baik. Kendala yang dihadapi siswa adalah masih sulit memahami amtsal (perumpamaan) yang diberikan pada pertemuan pertama, tetapi pada pertemuan selanjutnya siswa telah memahami maksud dari amtsal yang diberikan. Model pembelajaran tersebut merupakan altematif yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan penguasaan konsep alat indera dan sikapsiswa