PENGARUH ORIENTASI SISTEM NILAI BUDAYA TERHADAP ETOS KERJA GURU IPS SMU NEGERI DI KOTA TANGERANG

Tesis dengan judul Pengaruh Orientasi Sistem Nilai Budaya Terfiadap Etos Kerja Guru IPS SMU Negeri di Kota Tangerang berangkat dari fakta lemahnya pengajaran IPS. Mutu pembelajaran IPS terkait langsung pada kualitas etos kerja guru. Etos kerja sebagai suatu sistem sikap dibangun dari sikap profesional, sikap keilmuan dan sistem nilai. Budaya sebagai salah satu sumber nilai berpengaruh terhadap pembentukan etos kerja. Penelitian dilaksanakan untuk menjawab berbagai masalah tentang kualitas etos kerja guru IPS, pola orientasi sistem nilaibudaya dan pengaruh daripolatersebut terhadap kualitas etos kerja. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan secara substansi dan metodologis terhadap kajian IPS serta memberikan pertimbangan akademis terhadap program peningkatan mutu guru. Fokus telaah diarahkan pada korelasi variabel orientasi sistem nilai budaya yang terdiri dari sub variabel hakikat hidup, hakikat karya danhakikat ruang/waktu terhadap variabel etos kerja, dengan mengembangkan model orientasi nilai budaya Kluckholn, kerangka dimensi objek budaya dari Koentjaraningrat, Melly G. Tan, dan Usman Pelly. Secara teoritik pola orientasi sistem nilai budayaberpengaruh terhadap etos kerja berdasarkan pada tinjauan filsafat dari Talcott Parson. Lingkup penelitian mencakup seluruh guru IPS SMU Negeri di Kota Tangerang yang berjumlah 107 orang tersebar di tujuh sekolah. Menggunakan metodestratified sampling random diperoleh sampel 84 orang. Pandangantentang etos kerja dan orientasi sistem nilai budaya dijaring menggunakan angket dengan skala Borgardus enam option. Analisis deskriptif data penelitian menghasilkan temuan : (1) Secara umum etos kerja guru IPS termasuk kualitas sedang. (2) Sistem orientasi nilai budaya transisional. (3) Terdapat sebelas pola orientasi sistem nilai budaya sebagai interaksi antara hakikat hidup, hakikat karyadan hakikat ruang/waktu. (4) Ditemukan proses pergeseran sistem nilai dari konservatif ke transisional, transisional menuju progresifdan pergeseran sistem nilai secara tidak harmonik. Analisis korelasi menghasilkan temuan terdapat kecenderungan interaksi antar variabel sistem nilai budaya memiliki signifikansi pengaruh lebih kuat terhadap etos kerja dibandingkanpengaruh variabelsecara tunggal. Hasil analisis korelasi ganda untuk menguji pengaruh variabel hakikat hidup, hakikat karya dan hakikat ruang/waktu terhadap variabel etos kerja membuktikan bahwa : orientasi sistem nilai budaya secara signifikan berpengaruh dalam pembentukan etos kerja guru. Ujiregresiuntuk membuat prediksi linearitas pengaruh orientasi sistem nilai budaya terhadap etos kerja ternyata membuktikan bahwa orientasi sistem nilai budaya tidak signifikan untuk memprediksikan tingkatan etos kerja