PENGEMBANGAN KESADARAN. HUKUM MELALUI MODEL MENGAJAR BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) : Studi Eksperimen pada SLTP Ncgeri 5 Kcndari Sulawesi Tenggara

PeneWtian eksperimen ini berjudul "Pengembangan Kesadaran Hukum melalui Model Mengajar Bermain Peran dalam Pembelajaran PPKN di SLTP Negeri 5 Kendari" (La Rabani, 2000). Subjeknya adalah dua kelas siswa kelas II, masing-masing kelas 40 orang siswa, berjumlah 80 orang, dipilih/ditetapkan secara random keias dan purposif menjadi kelompok eksperimen (diberi perlakuan dengan model mengajar bermain peran) dan kelompok kontrol mengikuti pengajaran biasa. Model mengajar bermain peran dan pengajaran biasa menjadi variabel bebas. Variabel terikatnya adalah pengetahuan dan pemahaman konsep hukum (Yi) dan sikap hukum (Y2). Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai efektivitas model mengajar bermain peran dalam upaya pengembangan kesadaran hukum siswa dalam pembelajaran PPKN, khususnya pada kasus pencurian. Tujuan-tujuan khususnya adalah untuk: (1) memperoleh gambaran mengenai pengetahuan dan pemahaman konsep hukum serta sikap hukum siswa, baik sebelum maupun setelah pembelajaran; (2) melihat peningkatan dan perbedaan pengetahuan dan pemahaman konsep hukum serta sikap hukum siswa sebelum dan setelah pembelajaran; dan (3) untuk melihat perubahan perilaku yang dialami oleh siswa kelompok eksperimen dalam dan setelah mengikuti pengajaran dengan model mengajar bermain peran Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis ditemukan bahwa: (1) sebelum pembelajaran terayata siswa memiliki pengetahuan dan pemahaman konsep hukum serta sikap hukum yang relatif rendah; (2) setelah perlakuan ratarata skor pencapaian masing-masing kelompok mengalami peningkatan secara signifikan pada taraf signifikansi 0,05 baik dalam hal pengetahuan, pemahaman, maupun sikap hukum. (3) rata-rata skor peningkatan/pencapaian siswa kelompok eksperimen secara nyata lebih unggul dibanding siswa kelas kontrol, yang berarti penggunaan model mengajar bermain peran lebih efektif dibanding pengajaran biasa dalam upaya pengembangan kesadaran hukum siswa (pengetahuan, pemahaman, dan sikap hukum), khususnya terhadap kasus pencurian; dan (4) penerapan model mengajar bermain peran dalam pembelajaran PPKN khususnya terhadap kasus pencurian mendorong terciptanya suasana beiajar yang menyenangkan; tidak membosankan bagi siswa, menumbuhkan sikap saling menghargai dan rasa percaya diri pada siswa; menumbuhkan sikap kerja sama dalam kelompok; membangun empati, keberanian, dan rasa tanggung jawab siswa; serta menumbuhkan kesadaran siswa menegakkan keadilan dan kebenaran. Temuan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi upaya pembinaan nilai moral, peningkatan wawasan dan profesionalisme guru PPKN dalam pembelajaran di kelas/sekolah, sehingga dapat mengangkat citra mata pelajaran PPKN yang selama ini dianggap membosankan dan kurang efektif dalam mengemban misi pendidikan etika dan moral