PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TOPIK TATA SURYA YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN NILAI-NILAI AGAMA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DAN MENGUBAH SIKAP SISWA TERHADAP PELAJARAN IPA DI KELAS I MADRASAH TSANAWIYAH

Salah satu upaya untuk menghindari kehampaan spiritual dalam pengajaran IPA adalah dengan memberikan makna hukum-hukum IPA berdasarkan nilai-nilai agama yang relevan dengan materi ajar, baik dalam proses pembelajaran di kelas maupun dalam bahan ajaryang dipergunakan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Suplemen Bahan Ajar yang dikembangkan dengan mengintegrasikan nilai-nilai agama (ayat-ayat Qur'an) di dalamnya dapat mengubah sikap sistva dan meningkatkan hasil belajar Fisika siswa pada topik Tata Suryadi kelas I MTs. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasy-experiment) dan rancangannya berbentuk "pre-posttest Control Group Design". Siswa kelompok eksperimen berjumlah 40 orang dan kontrol berjumlah 42 orang, yang dilibatkan dengan menggunakan teknik random kelompok (kelas). Intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: (1) Satuan pembelajaran (SP) untuk kelas eksperimen dan kontrol; (2) Bahan Ajar topik Tata Surya yang memuat 4 sub topik bahasan yang mengintegrasikan nilai-nilai agama; (3) Seperangkat Tes hasil Belajar topik Tata Surya yang berjumlah 25 soal, yang terdiri atas 10 isian singkat, 11 pilihan ganda, dan 4 soal uraian; (4) Angket'skala sikap terhadap sains (IPA) berjumlah adalah 30 butir pernyataan; dan (5) Angket tanggapan siswa kelas eksperimen yang terlibat dalam pembelajaran topik Tata Surya yang terintegrasi dengan nilai-nilai agama yang berjumlah 26 butir pernyataan. Penerapan model pembelajaran Fisika topik Tata Surya yang diintegrasikan dengan nilai-nilai agama lebih efektif daripada penerapan pendekatan konvensional dalam meningkatkan hasil belajar dan mengubah sikap siswa terhadap IPA. Rata-rata hasil belajar siswa yang terlibat dalam pembelajaran topik Tata Surya yang terintegrasi dengan nilai-nilai agama meningkat sebesar 21,30 (37,57%)dan peningkatan rata-rata hasil belajar untuk kelompok kontrol 3,09 (dari 60,26 menjadi 63,36 atau 5,12 %dari rata-rata sebelum perlakuan). Rata-rata skor skala sikap siswa terhadap IPA kelas eksperimen meningkat sebesar 5,20 (dari 63,35 menjadi 68,55 atau sebesar 8,20 %dari rata-rata sebelum perlakuan) dan untuk kelas kontrol 0,24 ( dari 65,29 menjadi 65,52 atau 0,3 %dari rata-rata sebelum perlakuan). Berdasarkan hasil temuan di atas, kepada guru disarankan agar mengintegrasian nilai-nilai agama ke dalam pelajaran umum di sekolah-sekolah agama, Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan motivasi belajar IPA dan membuat variasi pembelajaran sehingga tidak menimbulkan rasa jenuh atau bosan dan sikap tidak menyenangi pelajaran IPA. Pemerintah perlu terus menerbitkan buku Suplemen Pelajaran IPA atau pelajaran umum yang memuat nilai-nilai agama. Penelitian lanjutan dengan melibatkan latar belakang siswa yang lebih bervariasi dan sekolah Tsanawiyah yang kualitasnya beragam akan menghasilkan temuan yang lebih komprehensi