HUBUNGAN ANTARA LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI GURl DENGAN KREATIVITASNYA DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN EKONOMI : Studi di SLTP Se-Kabupaten Majalengka

Di era globalisasi dituntut mengkuti perkembangan dunia yang sangat cepat terutama perubahan bidang ekonomi dan ilmu pengetahuan diperlukan adanya sumberdaya manusia berkualitas yang memiliki kemampuan kompetisi dan inovatif. Oleh karena itu diperlukan guru-guru yang mengembangkan pemikiran dan tindakan kreatif dalam memecahkan berbagai permasalahan yang timbul dan mampu menghasilkan manusia yang siap menghadapi tantangan hidup di masyarakat. Gagasan pengembangan kreativitas sebagai basis dalam proses pendidikan dan dimensi kreativitas mampu menggerakkan masyarakat melalui perannya dalam penelusuran, pengembangan dan penemuan IPTEK. Oleh karena itu peneliti mengangkat judul Hubungan antara Latar Belakang Pendidikan dan Status Sosial Ekonomi Guru dengan Kreativitasnva dalam Mengelola Pembelajaran Ekonomi (Studi di SL TP Se-Kabuputen Majalengka). Adapun masalah yang ingin dicari sejauh mana hubungan latar belakang pendidikan dan status sosial ekonomi terhadap kreativitas guru, pada umumnya guru yang berpendidikan rendah akan lambat menerima inovasi dan perubahan sosial sehingga akan mempunyai kreativitas rendah, begitu juga guru yang status sosial ekonominya rendah, akan berusaha mencari tambahan untuk pemenuhan kebutuhannya. Penelitian diawali dengan studi dokumentasi, pemberian kuesioner dan wawancara. Guru yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 46 orang. Analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Rank Spearman, dan uji Signifikansi menggunakan t student. Hasilnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan metode studi deskriptif-analitis yang tidak hanya mencari hubungan latar belakang pendidikan dan status sosial ekonomi terhadap kreativitas, tetapi membahas juga faktor-faktor yang berpegaruh terhadap kreativitas guru. Hasil analisis berdasarkan pengujian tersebut diketahui bahwa hubungan antara latar belakang pendidikan dan kreativitas guru diperoleh angka sebesar 0,56 dan termasuk ke dalam katagori sedang, dan diperoleh koefisien determinan sebesar 31,69%, hal ini berarti 68,31% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian, yang ternyata mempunyai daya determinasi lebih tinggi. Hubungan antara status sosial ekonomi dan kreativitas guru diperoleh angka sebesar 0,51 dan termasuk ke dalam katagori sedang, dan diperoleh koefisien determinan sebesar 26,01 %, hal ini berarti 73,99% dipengaruhi oleh faktor iain diluar penelitian, yang ternyata mempunyai daya determinasi lebih tinggi. Hubungan antara latar belakang pendidikan dan status sosial ekonomi dengan kreativitas guru diperoleh angka sebesar 0,64 dan termasuk ke dalam katagori sedang, dan diperoleh koefisien determinan sebesar 41,73%, hal ini berarti 58T27% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. yang ternyata mempunyai daya determinasi lebih tinggi. Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai benkut: kunci keberhasilan dalam pengembangan dan peningkatan kreativitas guru ekonomi, dominannya pada faktor internal guru itu sendiri. terutama yang menyangkut perencanaan pembelajaran, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran oleh karena itu guru ekonomi disarankan untuk selalu mengembangkan kreativitasnya melalui berbagai kegiatan pendidikan dan non kependidikan. Seperti memperluas wawasan keilmuan melalui kajian literatur, media massa dan forum-forum ilmiah lainnya