PENGGUNAAN MODEL RESPONS SISWA UNTUK MENGEFEKTIFKAN PENGAJARAN MEMBACA CERITA DI SEKOLAH DASAR :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Dadaha 1 Wilayah Kotif Tasikmalaya

Pengajaran membaca cerita sebagai pengajaran apresiasi sastra di Sekolah Dasar, harus dilaksanakan secara efektif dengan tujuan agar siswa memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang karya sastra cerita. Salah satu model pengajaran sastra yang dapat digunakan untuk mengefektifkan pengajaran membaca cerita adalah model respons yang menitik beratkan kepada aspek respons siswanya. Dalam hal ini, siswa melakukan interaksi dan bertransaksi antara dirinya dengan karya sastra cerita, serta berinteraksi antara dirinya dengan siswa lain atau dengan gurunya, sehingga merekamemperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang karya sastra cerita itu. Pelaksanaan pengajaran sastra di Sekolah Dasar, khususnya di Sekolahsekolah Dasar wilayah Kotif Tasikmalaya, belurn berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini penulis rumuskan dalam bentuk pertanyaan: Bagaimanakah pelaksanaan penggunaan model respons siswa untuk mengefektifkan pengajaran membaca cerita di Sekolah Dasar'.'' Bila diperinci, masalah penelitian meliputi: (1) Bagaimanakah pemilihan bahan pengajarannya?; (b) Bagaimanakah proses pengajarannya?; (c) Bagaimanakah hasil pengajarannya?; (d) Apakah faktor pendukung dan penghambat pengajarannya0 Tujuan penelitian adalah ingin memperoleh gambaran tentang pelaksanaan penggunan model respons siswa untuk mengefektifkan pengajaran membaca cerita di Sekolah Dasar. Manfaatnya, adalah untuk pemecaham masalah dan pengembangan pengajaran apresiasi karya sastra cerita di Sekolah Dasar. Penelitian dilakukan melalui kegiatan penelitian tmdakan kelas dalam bentuk kolaborasi-partisipatoris dengan subjek penelitian adalah seorang guru dan 41 orang siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dadaha 1 Tasikmalaya. Tindakan penelitian dilakukan dalam 3 siklus, yaitu siklus 1 fokusnya pemilihan bahan bacaan, siklus 2 fokusnya proses pengajaran, dan siklus 3 fokusnya evaluasi dan hasil pengajaran. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan tes tertulis. Untuk pengolahan data digunakan tgknjk-analisis deskriftif-knarrtatif menurut pendapat Hopkins (1985) yang meliputi: kategorisasi data, validasi data, dan interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model respons siswa dapat digunakan untuk mengefektifkan pengajaran membaca cerita di Sekolah Dasar. Pelaksanaannya, perlu memperhatikan strategi, kondisi, dan prinsip pengajaran model respons. Prosedur pengajaran yang dapat dilakukan adalah: Fase 1: penyediaan, pendistribusian, dan pembacaan teks cerita; Fase 2: pemahaman permasalahan dalam cerita; Fase 3: pengungkapan respons siswa; Fase 4: diskusi dan penyampaian hasil respons siswa; Fase 5: memeriksa dan menilai hasil respons siswa. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pengajaran diperoleh dari aspek guru, siswa, dan fasilitas pengajaran