KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN KARIR SISWA TUNARUNGU : Studi Anałitik dałam Kerangka Pengembangan Program Bimbingan Karir di SMLB Bagian B Karva Mulia Surabaya

WAGINO 2002. Kecenderungan Perkembangan Karir Siswa Tunarungu: Studi Analitik Dalam Kerangka Pengembangan Program Bimbžngan Karir di SMLB Bagian B Karya Mulia Surabaya Penelitian bertolak dari masalah "mengapa para penyandang ketunaruguan tidak dapat mencapai karir sebagaimana mereka yang tergolong mendengar?". Sementara berbagai temuan menunjukkan potensi dasar anak-anak tunarungu relatif tidak berbeda dengan mereka yang tergolong anak mendengar, di Iain pihak salah satu sarana bagi pengembangan potensi mereka telah disediakan dalam bentuk lembaga pendidikan formal dengan desain dan Setting pendidikan khusus (SIB Bagian B). Produk akhir penelitian adalah rumusan program bimbingan karir bagi Siswa tunarungu di SMLB. Oleh sebab itu penelitian di fokuskan pada analisis kecenderungan perkembangan karir Siswa tunarungu di SMLB, yang dikaitkan dengan determinantjenis kelamin, derajat kehilangan kemampuan mendengar anak, tipe perìakuan orang tua, tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua, serta program bimbingan karir yang diselenggarakan di sekolah. Penelitian dJlakukan dengan pendekatan analitik deskriptif, data digali dan dikumpulkan dari 30 responden Siswa tunarungu dan 30 responden orang tua siswa, serta 15 guru dan Kepala Sekolah; yaitu melalui wawancara, kmsioner, observasi, dan tes. Data utama penelitian diolah dan dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan: (1) Kecenderungan perkembangan karir Siswa tunarungu di SMLB Karya Mulia belum optimal. Gejala ketidak optimalan tampak dominan pada perkembangan aspek eksplorasi karir, aspek informasi dunia kerja, dan aspek pengetahuan pekerjaan. (2) Tidak terdapat perbedaan yang berarti antara perkembangan karir siswa laki-laki dengan perkembangan kanr Siswa perempuan. (3) Tidak terdapat perbedaan yang berarti antara perkembang3n karir siswa yang memihki derajat kehilangan kemampuan mendengar berat dan sangat berat. (4) Tipe perlakuan orang tua tidak berkorelasi secara positif terhadap perkembangan karir siswa. (5) Tingkat pendidikan orang tua tidak berkorelasi secara positif terhadap total perkembangan karir siswa. Tingkat pendidikan orang tua hanya berkorelasi positif terhadap perkembangan aspek informasi dunia kerja siswa. (6) Tidak terdapat perbedaan yang berarti antara perkembangan karir Siswa yang orang tuanya sebagai karyawan dan bukan karyawan.(7) Program bimbingan karir di SMLB belum terencana secara baik. Beranjak dari temuan penelitian, beberapa aspek yang rekomendasikan dalam pengembangan program bimbingan karir di SMLB, adalah sebagai berikut: (1) Pengembangan self-mncept, dan peningkatan penilian diri yang positif. (2) Perubahan cara memandang potensi anak tunarungu vang lebih optimis. (3) Mengembangkan pendekatan ekologis dalam- pelaksanaan program bimbingan karir di SMLB. (4) Memperluas informasi karir/pekerjaan