MODEL PENGAJARAN APRESIASIPUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA ^ PEMAHAMAN (MPAPTMP) (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung Tahun Akademik 1999 / 2000)

Dari pengamatan beberapa semester di Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung diperoleh informasi bahwa nilai kelulusan para mahasiswa yang mengikuti perkuliahan apresiasi puisi masih di bawah memuaskan. Hasil belajar ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah faktor luar dan dalam mahasiswa. Salahsatu faktor luar mahasiswa yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa ialah model pengajaran yang digunakan oleh dosen dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas. Model pengajaran puisi yang baik akan mempengaruhi kualitas dan hasil belajar mahasiswa dalam mengapresiasi puisi, karena model pengajaran merupakan rencana atau pola yang dapat digunakan untuk menanggapi bahan pengajaran, dan membimbing pengajaran di kelas atau di tempat lam (Joice S. Well, 1980:1). Sementara ini, model pengajaran puisi, yang efektif sampai saat ini masih langka. Pengertian ini mengeksperimen model pengajaran apresiasi puisi dengan menggunakan teknik membaea pemahaman (MPAPTMP) yang berorientasi pada konsep Hilda Taba, yaitu Inductive Thinking yang ditemukan pula pada teori mengapresiasi sastra dengan nama pendekatan yang sama. Selanjutnya model ini pun berorientasi pada teori membaea teori membaea pemahaman dari Gray dengan lima tingkatan pemahamannya. Gabungan ketiga teori ini menjadi landasan model ini (MPAPTMP) yang dieksperimenkan di program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKTP Siliwangi Bandung dengan menggunakan metode The Randomized Posttest-Only Control Group Design, Using Matched Subject dan menggunakan sampel 78 mahasiswa pada program studi tersebut. Berdasarkan rumusan masalah yang mempertanyakan tentang (1) peningkatan hasil belajar mahasiswa PSPBSl STKIP Siliwangi Bandung dalam mengapresiasi Xil puisi dengan menggunakan MPAPTMP, (2) keefektifan MPAPTMP dalam pengajaran apresiasi puisi, dan (3) kualitas proses belajar mengajar apresiasi puisi dengan menggunakan MPAPTMP, maka penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut: (1) MPAPTMP merupakan pendekatan yang efektif dalam mengajarakan apresiasi puisi karena, a. model ini dapat meningkatkan hasil belajar apresiasi puisi melalui proses membaea pemahaman, b. model ini dapat membina dan membantu mahasiswa dalam berfikir, mengemukakan pendapat, dan menerima pendapat orang lain; c. model ini dibangun berdasarkan perpaduan antara teori model mengajar, teori membaea, dengan teori sastra; (2) hasil belajar apresiasi puisi dengan menggunakan MPAPTMP kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kelompok kontrol (tanpa MPAPTMP); (3) ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar apresiasi puisi kelompok eksperimen (MPAPTMP) dengan hasil belajar kelompok kontrol (tanpa MPAPTMP); (4) kualitas proses belajar mengajar kelompok eksperimen (MPAPTMP) lebih unggul dibandingkan dengan kelompok kontrol (tanpa MPAPTMP); (5) tingkat keterpahaman unsur-unsur puisi oleh mahasiswa kelompok eksperimen (MPAPTMP) lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol (tanpa MPAPTMP). Saran yang dikemukakan berdasarkan penelitian ini ialah (1) para dosen, terutama dosen di PSPBSl STKIP Siliwangi Bandung dianjurkan untuk menggunakan MPAPTMP 2 yang telah disusun berdasarkan revisi hasil temuan penelitian; dan (2) perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan temuan model MPAPTMP 2 ini