KONTRIBUSI IKLIM KEHIDUPAN KELUARGA DAN SEKOLAH TERHADAP KECERDASAN EMOSSONAL SISWA : Studi Deskriptif Analitik pada Siswa Sekolah Dasar Percobaan Negeri Jalan Dr. Setia Budhi untuk Mengernbangkan Kecerdasan Emosional Siswa

Seiring dengan datangnya abad milenium, meningkat pula persaingan dan teknologi. Pada saat ini manusia dipaksa untuk menghadapi berbagai situasi dan orang-orang yang beraneka ragam. Manusia dituntut untuk selalu profesional, efektif dan efisien. Untuk itu orang tua dan guru perlu mempersiapkan anak didiknya dalam menghadapinya agar berhasil menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan. Penelitian-peneiitian telah membuktikan bahwa kecerdasan emosional yang meru pakan ketrampilan sosial dan emosional yang membentuk karekter lebih penting bagi keberhasiian anak dibandingkan dengan kecerdasan kognitif yang diukur melalui IQ, oleh karena itu orang tua jangan lagj berpandangan bahwa IQ merupakan segala-galanya dalam meiientukan kesuksesan hidup. Ada paradigma lain yang merupakan kunci sukses seseorang dalam menghadapi kehidupan ini yaitu kecerdasan emosional. Dalam penelitian ini akan diungkap seberapa besar kontribusi iklim kehidupan keluarga dan sekolah terhadap kecerdasan emosional. Untuk itu penelitian dilakukan pada murid kelas lima Sekolah Dasar Percobaan Negeri Jalan DR. Setia Budhi Bandung dengan cara menyebarkan angkaet kepada 74 orang murid. Penelitian ini bertitik tolak dari anak usia sekolah dasar yang waktunya masih banyak digunakan di rumah dan di sekolah yang tentu sajapengaruh faktor keluarga dan sekolah masih sangat besar. Temuan penelitian menunjukkan bahwa iklim kehidupan keluarga dan sekolah berkontribusi terhadap kecerdasan emosional siswa. Kontribusi iklim kehidupan keluar galebih besar dibandingkan dengan iklim kehidupan sekolah. Ditemukan pula bahwa aspek-aspek iklim kehidupan keluarga dan sekolah masih kurang kondusif seperti padamenciptakan suasana hangat. Kecerdasan emosional siswa dalam kategori sedang. Aspek-aspek yang masih rendah yaitu pada penyeiahan diri pada yang maha kuasa dan penyesuaian diri. Hal ini disebabkan karena kehangatan yang belum bagitu baik diciptakan oleh orang tua dan guru. Implikasi dari penelitian ini adalah orang tua perlu menciptakan suasana yang kon dusif dalam keluarga bagi berkembangnya kecerdasan emosional anak. Guru juga perlu menciptakan iklim kehidupan sekolah yang kondusif pula yang menyatu dengan proses belajar mengajar agar kecerdasan emosional siswa berkembang secara optimal