KEBUTUHAN GURU PEMBIMBING AKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DISEKOLAH : Studi Deskriptif Analitik terhadap Guru pcmbimbing Sekolah Menengah Umum Banda Aceh

Cut Asiah: Kebutuhan Guru Pembimbing akan Peningkatan Kemampuan Layanan Bimbiugan dan Konseling di Sekolah (Studi Deskripsi Analitik terhadap Guru Pembimbing di Sekolah). Penelitian ini berangkat dari fenomena yang ada yaitu banyak siswa-siswa Sekolah Menengah Umura (SMU) belum mencapai kualitas pendidikan yang tinggi. Ini fenomena di satu sisi, di sisi lain layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang mempunyai misi ikut meningkatkan kinerja dan kualitas pendidikan belum menunjukkan konstribusi yang menggembirakan. Keadaan yang demikian agaknya berkaitan dengan kinerja layanan bimbingan dan konseling itu sendiri. Banyak isu yang berkembang mengenai kurang berhasilnya pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Salah satu penyebabnya adalah adanya jurang antara kemampuan yang dimiliki guru pembimbing dengan tuntutan di lapangan dalam proses pelaksanaan layanan bimbingandan konseling. Penelitian ini melibatkan sebanyak 25 orang guru pembimbing dari sekolah menengah umum (SMU) Kotamadia Banda Aceh, yaitu SMU iNegeri 1, SMU Negeri 2, SMUNegeri 3, SMUNegeri 4, SMU Negeri 5, SMUNegeri 6 dan SMU Negeri 7 Kotamadia Banda Aceh Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kebutuhan guru pembimbing akan peningkatan kemampuan layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta untuk menemukan nara sumber dan bentuk peningkatan yang dibutuhkan guru pembimbing untuk peningkatan kemampuan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Data tersebut diperoleh melalui kuesioner dan dilengkapi wawancara apabila ada data yang diragukan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebutuhan guru pembimbing terhadap peningkatan kemampuan layanan bimbingan dan konseling di sekolah baik dilihat dari aspek pengetahuan, aspek sikap maupun aspek ketrampilan berada dalam katagori tinggi artinya sangat dibutuhkan. Kenyataan ini menunjukkan tingginya motivasi guru pembimbing untuk meningkatkan kemampuan diri dalam mencapai tingkat profesionalitas yang tinggi, di samping merupakan refleksi pentingnya mengaktualisasikan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Adapun nara sumber dan bentuk peningkatan yang dibutuhkan guru pembimbing dalam peningkatan kemampuan layanan bimbingan dan konseling berada dalam katagori yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan yang dipilih guru pembimbing. Ini menunjukkan adanya kesadaran guru pembimbing akan pentingnya nara sumber yang profesional dalam memberikan materi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan mereka dan bentuk peningkatan yang sesuai dengan materi peningkatan. Dari temuan-temuan tersebut dapat dikemukakan rekomendasi dalam bentuk program peningkatan kemampuan guru pembimbing tentang layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang ditujukan kepada sekolah, perguruan tinggi dan para pejabat pembina BPG sebagai pelaksana peningkatan kemampuan guru pembimbing agar dapat mendekatkan antara pengalaman belajar yang diberikan dengan kebutuhan di lapangan