PERILAKU BELAJAR SISWA SMU DAN IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING : Studi Deskriptif pada Siswa Sekolah Menengah Umum Yayasan KORPRI UPI Angkatan 1997/1998

Penelitian ini mengambil judul "Perilaku Belajar Siswa dan Implikasinya Bagi Lavanan Bimbingan dan Konseling" Penelitian ini bertitik tolak dari permasalahan yang ada di sekolah yaitu adanya informasi bahwa perilaku belajar siswa di sekolah sangat dipengaruhi oleh faktorfaktor non intelektual. Warga sekolah dan orang tua belum mampu sepenuhnya memberikan pelayanan yang baik bagi siswa/anaknya dalam rangka melahirkan perilaku belajar yang sesuai dengan potensi yang dimiiikinya. Untuk mengatasi masalah tersebut di perlukan data dan informs! yang akurat/tepat. Untuk itu periu dilakukan penelitian yang berhubungan dengan perilaku belajar dengan sub-variabelnya yaitu: masalah pemahaman tentang proses belajar, motivasi belajar, keterampilan belajar dan kebutuhan dasar dalam belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-analitik. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data dengan menggunakan perhitungan statistik, perhitungan tersebut dilakukan dengan mencari rata-rata skor dan simpangan baku dan tahap lebih lanjut dianalisis secara kualitatif guna mengambil kesimpulankesimpulan yang ada kaitannya dengan permasalahan penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan bertitik tolak pada teori yang mengatakan bahwa perilaku merupakan tindakan atau perbuatan yang dilakukan untuk merealisasikan keinginan/kebutuhan. Pada dasarnya perilaku siswa terjadi karena adanya rangsangan yang dapat menimbulkan respon atau tindakan. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku belajar siswa SMU Yayasan KORPRO UPI umumnya berada pada kategori sedang. Ini menunjukkan bahwa warga sekolah dan orang tua belum sepenuhnya dapat memberikan pemahaman yang tepat tentang proses IX belajar, motivasi belajar, keterampilan belajar dan kebutuhan dasar dalam belajar. Berdasarkan hasil temuan penelitian yang ada, maka dapat dikemukakan beberapa rekomendasi yaitu: (1) rekomendasi untuk pengembangan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, dan (2) rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Hasil - hasil penelitian ini menyiratkan bahwa kuaiitas pemahaman proses belajar, motivasi belajar, keterampilan belajar dan kebutuhan dasar dalam belajar siswa di sekolah periu ditingkatkan. Agar dapat meningkatkan kuaiitas perilaku belajar dengan sub-sub variabelnya, maka kepada warga sekolah dan orang tua periu diberikan berbagai informsi yang akurat tentang keadaan siswa di sekolah, juga warga sekoiah dan orang tua periu diikutsertakan dalam berbagai seminar atau diskusi panel yang berkaitan dengan sub-sub variabel perilaku belajar dalam penelitian. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa perilaku belajar siswa belum menggembirakan. Dengan demikian untuk meningkatkan perilaku belajar siswa itu dapat dilakukan dengan berbagai kemungkinan. Jika upaya peningkatan perilaku belajar ingin dilakukan maka terlebih dahulu periu diteliti faktor apa saja yang secara signifikan mempengaruhi kuaiitas perilaku belajar siswa tersebut. Faktor-faktor yang dapat diteliti dalam kaitannya dengan kuaiitas perilaku belajar antara lain: latar belakang pendidikan orang tua, status sosial ekonomi orang tua, keutuhan keluarga, besarnya ukuran keluarga, dan perlunya korelasi nilai hasil belajar dengan hasil penelitian secara intensif dan mendalam guna memperluas strategi yang mungkin dapat diajukan dalam upaya mencegah munculnya perilaku belajar yang tidak diinginkan