PENGARUH KESIAPAN GURU, FASILITAS SEKOLAH DAN UPAYA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KERJA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SURVEY PADA GURU SMK DI KAB. BIREUEN (2007)

PENGARUH KESIAPAN GURU, FASILITAS SEKOLAH DAN UPAYA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KERJA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Survey Pada Guru ProduktifSMK Di Kabupaten Bireuen Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan kesiapan guru, fasilitas sekolah, upaya sekolah dan efektifitas implementasi pembelajaran berbasis kerja. (2) Mengidentifikasikan bermacam-macam faktor yang mempengaruhi efektifitas implementasi pembelajaran berbasis kerja. (3) Menentukan pengaruh kesiapan guru, fasilitas sekolah dan upaya sekolah terhadap efektifitas implementasi pembelajaran berbasis kerja. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 103 orang guru SMK di Kabupaten Bireuen, maka setelah dihitung dengan rumus tertentu diperoleh jumlah sampel sebanyak 82 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif melalui teknik analisis korelasi dan regresi dengan menggunakan statistik parametrik. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini dikumpulkan berupa angket yang dikembangkan dari 4 variabel kesiapan guru, fasilitas sekolah, serta upaya sekolah dengan efektivitas implementasi pembelajaran berbasis kerja. Hasil pengolahan korelasi data dan koefisien determinasi efektifitas implementasi pembelajaran berbasis kerja terhadap variabel-variabel bebasnya adalah; terhadap kesiapan guru berkorelasi tinggi (0,637); terhadap fasilitas sekolah berkorelasi tinggi (0,628); terhadap upaya sekolah berkorelasi tinggi (0,756); secara bersama-sama (kesiapan guru, fasilitas sekolah, upaya sekolah) berkorelasi tinggi (0,811). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan: antara kesiapan guru terhadap implementasi pembelajaran berbasis kerjanya sebesar 40,60%, antara fasilitas sekolah terhadap implementasi pembelajaran berbasis kerjanya sebesar 39,40%, antara upaya sekolah terhadap implementasi pembelajaran berbasis kerja sebesar 57,15 %, dan antara kesiapan guru, fasilitas sekolah serta upaya sekolah secara bersama-sama terhadap implementasi pembelajaran berbasis kerja sebesar 65,80% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara kesiapan guru, fasilitas sekolah dan upaya sekolah dalam melaksanakan pembelajaran berbasis kerja terhadap efektivitas implementasi pembelajaran berbasis kerja. Implikasinya adalah sebagai upaya untuk meningkatkan implementasi pembelajaran berbasis kerja maka diperlukan peningkatan aspek kesiapan guru, fasilitas sekolah dan upaya sekolah dalam melaksanakan pembelajaran berbasis kerja