PROGRAM BIMBINGAN BAGI KADER POSYANDU DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI : Studi Kasus DiPOS PAUD Melati 08 Kampung Ampera DesaJayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung

Penelitian ini didasarkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para kader dalam pelaksanaan PAUD adalah: l)minimnya pengetahuan kader dalam perencanaan pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di POS PAUD 2) kurangnya pengetahuan kader dalam penyusunan materi atau tema-tema yang digunakan dalam proses pembelajaran di POS PAUD,3) kurangnya kreatifitas para kader dalam mengembangkan media dan alat-alat permainan educatif di POS PAUD, 4) Belum terpahaminya cara evaluasi pembelajaran di POS PAUD oleh kader dan 5) kurangnya partisipasi orang tua dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk :1) mendeskripsikan data tentang kompetensi kader posyandu dalam pelaksanaan PAUD di POS PAUD, 2) mendeskripsikan upaya-upaya yang dilakukan pembina (Pamong Belajar), terhadap kader posyandu dalam pelaksanaan PAUD di POS PAUD dan 3) memperoleh rumusan program bimbingan bagi kader posyandu dalam pelaksanaan PAUD yang sesuai dengan kebutuhan kader. Teori yang melandasi penelitian ini adalah konsep tentang bimbingan, pentingnya pelayanan pendidikan anak dini usia,dan posyandu sebagai wadah strategis untuk pelayanan PAUD. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif dengan informan Pamong Belajar BP-PLSP Regional II Jayagiri selaku pembina dan kader posyandu sebagai subyek inti penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1) berkaitan dengan mutu proses pembimbingan anak usia dini di POS PAUD, kader belum memberikan perlakuan yang sesuai dengan karakteristik perkembangan anak, 3) Kompetensi kader baik dalam perencanaan, pelaksanaan interaksi belajar mengajar dan mengevaluasi hasil belajar belum optimal sehingga perlu diberikan penguatan dan pembinaan secara mtensif, (4) upaya yang dilakukan pamong belajar (Pembina) dalam meningkatkan kompetensi kader adalah melalui kegiatan pembinaan, baik pembinaan langsung dengan cara diskusi antara kader dengan pembina maupun tidak langsung dengan cara mengikut sertakan kader pada kegiatan pelatihan, studi banding, seminar dan lokakarya serta menyaksikan acara anak-anak di televisi sebagai sumber belajar. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah (1) Bagi Kader : untuk lebih mengoptimalkan kegiatan pembimbingan, bisa saja melibatkan karang taruna untuk lkut ambil bagian dalam kegiatan pembimbingan anak usia dini, (2) Bagi Pamong Belajar : perlu melakukan pembinaan secara intensif baik secara langsung maupun tidak langsung agar kader memiliki kompetensi yang cukup sebagai sumber belajar, (3) Bagi BP-PLSP Regional II Jayagiri: Sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi BP-PLSP sebagai lembaga pengembangan dan pengkajian model program pendidikan luar sekolah (a) melakukan penelitian dan pengkajian berkenaan dengan "Peran Serta Masyarakat dalam Pelaksanaan POS PAUD", mengingat keterlibatan masyarakat terhadap program POS PAUD ini kurang, (b) memfasilitasi pengembangan sumberdaya melalui kegiatan pelatihan bagi kader PAUD atau melakukan bimbingan teknis secara reguler sebagai upaya meningkatkan kompetensi kader PAUD, (c) Pelatihan pengembangan APE Bersumber Lingkungan Sekitar (4) Bagi Direktorat Pendidikan Anak Usia Dun: perlu meningkatkan kualitas kader melalui pelatihan dan magang dan memberikan bantuan teknis kepada lembaga penyelenggara PAUD dan melakukan sosialisasi program POS PAUD lebih intensif kepada instansi dan masyarakat untuk memperkuat penyelenggaraan PAUD, khususnya POS PAUD