STRATEGI PEMBERDAYAAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI PESANTREN

Strategi Pengelolaan Peranserta Masyarakat Dalam Pembiayaan Pendidikan di Pesantren (Kajian Pada Pondok Pesantren Modern Assa'adah Serang - Banten) Pesantren merupakan bagian dari sistem pendidikan yang ada di Indonesia yang menduduki posisi strategis untuk membentuk manusia yang tidak saja memiliki kecerdasan IQ, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan dukungan sumber dana secara penuh. Namun kenyataannya dana yang tersedia masih sangat terbatas. Oleh karena itu diperlukan upaya pemberdayaan peranserta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan pesantren. Rumusan masalah penelitian : (1) Strategi apa saja yang digunakan dalam pemberdayaan peranserta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan? (2) Kegiatankegiatan apa saja yang dilakukan dalam pemberdayaan peranserta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan? (3) Sumber-sumber dana masyarakat apa saja yang dapat digali? (4) Ke dalam unsur-unsur pembiayaan manakah dana masyarakat tersebut dialokasikan dan dimanfaatkan? (5) Kegiatan-kegiatan apakah yang dilakukan dalam melaksanakan pertanggungjawaban dana yang diperoleh dan dimanfaatkan? (6) Apa hasil-hasil yang diperoleh dari dana yang digunakan? Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian di Pondok Pesantren Modern Assa'adah - Serang. Data diperoleh dari Pimpinan Pondok, Direktur MMI, Sekretaris Pondok, Kepala Sekolah, dan Bagian Pembiayaan. Hasil temuan penelitian : (1) Strategi yang digunakan dalam upaya pemberdayaan peranserta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan, yaitu : internal dan eksternal. (2) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam Pemberdayaan Peranserta Masyarakat dalam Pembiayaan Pendidikan melalui kerjasama antara orang tua santri, masyarakat sekitar dan pemerintah daerah(3) Sumber utama pembiayaan untuk proses belajar mengajar berasal dari santri, sedangkan untuk pemenuhan sarana dan prasarana, sumber utama dari zakat, infak, sodaqoh dan wakaf, serta sumbangan dari pemerintah pusat dan daerah. (4) Pengalokasian dana yang ada di belum terencana dengan baik. (5) Sistem pertanggungjawaban dana dilakukan secara internal. (6) Hasil-hasil yang diperoleh adalah : a)Tumbuhnya kepercayaan masyarakat, b) Peningkatan jumlah santri, c) Bertambahnya fasilitas pendidikan, d) Meningkatnya layanan akademik. Rekomendasi penelitian : (1) Perlu ada langkah-langkah strategis dalam upaya pemberdayaan peranserta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan. (2) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pemberdayaan peranserta masyarakat perlu mengidentifikasi keburuhan Pesantren dan paritisipasi masyarakat dalam program dan kegiatan tersebut, menyusun tugas-tugas yang dilakukan bersama dengan masyarakat secara fleksibel, menginformasikan secara luas program Pesantren dan membuka peluang bagi masyarakat untuk melibatkan diri dalam program tersebut, memberikan penghargaan secara proporsional dan profesional terhadap keterlibatan masyarakat dalam berbagai program dan kegiatan pesantren. (3) Untuk meningkatkan sumber dana perlu pembentukan badan khusus yang mengiirusi ZISWAF dan peningkatan unit-unit usaha di luar lingkungan pondok. (4) Perlu peningkatan pengalokasian dana yang berhubungan dengan proses belajar mengajar. (5) Perlu ada pertanggungjawaban dana terhadap masyarakat. (6) Untuk mengukur hasil-hasil yang diperoleh dari pemberdayaan peranserta masyarakat, perlu dibuat target terutama untuk pemenuhan fasilitas belajar mengajar'dan peningkatan sumber dava manusia