FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR SECARA IN VITRO SALEP MINYAK ATSIRI RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma heyneana Val.) DENGAN BASIS VASELIN

Minyak atsiri rimpang temu giring memiliki aktivitas antijamur dengan Kadar Hambat Minimum (KHM) sebesar 0,24 % v/v terhadap Candida albicans. Minyak atsiri mudah menguap sehingga diformulasi dalam sediaan salep agar kontak dengan kulit lebih lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan cera alba 5% dan parafin cair 10% pada salep basis vaselin terhadap sifat fisik salep dan aktivitas antijamurnya. Minyak atsiri rimpang temu giring diperoleh dengan cara destilasi uap dan air kemudian diformulasi dalam basis vaselin dengan konsentrasi 10% dalam 2 formula yaitu formula I dengan penambahan cera alba 5% dan formula II dengan penambahan parafin cair 10%. Salep diuji viskositas, daya menyebar, daya melekat, kemampuan proteksi, pH, dan uji aktivitas antijamur secara in vitro. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik anava satu jalan dilanjutkan dengan uji t-LSD dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan viskositas formula II lebih kecil dari formula I, daya menyebar formula II lebih besar dari formula I, daya melekat formula I lebih lama dari formula II, kemampuan proteksi formula I lebih besar dari formula II. Formula I dan formula II memiliki nilai pH yang sama yaitu 5. Aktivitas antijamur formula II (diameter zona hambatan sebesar 1,6±0,1 cm) lebih besar dari formula I (diameter zona hambatan sebesar 1,4±0,1 cm). Dilihat dari konsistensi salep, daya menyebar salep dan aktivitas antijamur salep, formula II lebih baik dari formula I walaupun formula II memiliki daya lekat yang kecil dan tidak memberikan proteksi. Kata kunci: Minyak atsiri Curcuma heyneana Val., antijamur, Candida albicans, vaseli