Introspeksi Dalam Kelam

Kesadaran atas terjadinya perenungan atau kontemplasi merupakan hal yang sangat Indah, itu merupakan moment atau sesuatu yang sangat dinantikan pada manusia yang mencari tahap-tahap kesadaran, hal seperti itu mendatangkan perubahan dalam pemahaman diri, dengan cara memandang segala permasalahan kehidupan, setelah menemukan kesadaran acapkali mendatangkan hikmah bagi seseorang. Hikmah dari sebuah permasalahan dapat diolah dan dijadikan sebuah abstraksi yang dapat diwujudkan dalam karya yang berupa bentuk ataupun visual, yang dapat dinikmati estetikanya melalui media tanah liat. Perwujudan merupakan bentuk mangkok besar, mangkok yang tidak sempurna bentuknya karena tidak bulat dan tidak lonjong, dengan menggunakan teknik pinch atau pijit, dan diaplikasikan dengan teknik pilin, menggunakan warna tanah yang berbeda untuk teknik pilinnya. Pembakaran yang dilakukan 2 kali, yakni: bakar bisquit 800 derajat Celsius dan bakar glasir 1270 derajat Celsiu Hasilnya merupakan keramik berbentuk mangkok besar dengan glasir hijau natural bertektur lembut, bagian atas hasil dari bentukan tehnik hand building, memiliki pilinan-pilinan berwarna hitam, pada atasnya digambarkan sebagaima pagar yang membentengi wadah tersebut. Secara keseluruhan mangkok yang memiliki pagar adalah sebuah wadah atau jiwa yang selalu Eling dengan sikap ber ‘Introspeksi’ yang digambarkannya dengan pagar. Pagar sebagai penjaga diri untuk selalu waspada