Analisis Koreografi Kesenian Jathilan Kudha Lestari Di Dusun Bakal Argodadi Sedayu Bantul

Jathilan Kudha Lestari merupakan salah satu kesenian rakyat. Jathilan Kudha Lestari dijadikan sebagai objek penelitian dan difokuskan pada koreografinya. Untuk membedah dan membantu menemukan jawaban permasalahan tersebut, digunakan pendekatan koreografi. Meminjam konsep Y. Sumandiyo Hadi dalam bukunya yang berjudul Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Pendekatan koreografi diterapkan pada Jathilan Kudha Lestari, dengan konsep bentuk-teknik-isi dari Y. Sumandiyo Hadi. Aspek bentuk meliputi keutuhan atau kesatuan berdasarkan koreografinya meliputi awalan, jogetan, lumbungan,dan perang atau klimaks, dengan memiliki 13 motif gerak dengan durasi kurang lebih 42 menit. Variasi berupa variasi motif, level dan arah hadap. Repetisi terdapat pada jogetan, jogetan jaran dan lumbungan. Terdapat tiga transisi yaitu sirig, gajul, dan jingcik. Puncak atau klimaks dalam pertunjukan jathilan yaitu keadaan tidak sadarkan diri atau trance. Aspek teknik meliputi kepala, tangan, kaki, badan. Aspek isi meliputi tema, gerak, iringan, rias dan jumlah penari. Aspek gaya yang terdapat pada Jathilan Kudha Lestari seperti gaya kerakyatan pada umumnya akan tetapi mengarah pada tari klasik gaya Yogyakarta. Hasil penelitian disimpulkan bahwa Kesenian Jathilan Kudha Lestari. Merupakan kesenian rakyat tradisional yang masih dilestarikan di Dusun Bakal, Argodadi, Sedayu, Bantul. Berdasarkan penelitian dilihat dari koreografinya. Jathilan Kudha Lestari terdapat aspek koreografi bentuk-teknik-isi, sesuai konsep buku dari Y.Sumandiyo Hadi, serta terdapat aspek gaya pada Jathilan Kudha Lestari