MANAJEMEN PERSEDIAAN MATERIAL PENYUSUN READYMIX MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) (Studi Kasus : PT Bejo Lumintu Minulyo, Wonosari, Gunung Kidul)

Beton readymix merupakan beton segar yang belum mengalami perkerasan dan pengikatan yang mana diproduksi di batching plant dengan adanya penambahan bahan tambah (additive) sesuai dengan jenis beton yang dibutuhkan. PT Bejo Lumintu Minulyo merupakan salah satu perusahaan batching plant yang terletak di Wonosari, Gunung Kidul. PT Bejo Lumintu Minulyo ini melakukan produksi beton readymix untuk keperluan proyek konstruksi setiap tahunnya. Pengadaan material readymix dalam jumlah yang besar membutuhkan perhitungan biaya dan waktu yang tepat untuk menanggulangi terjadinya keterlambatan proyek. Adanya manajemen persediaan merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi keterlambatan tersebut dengan cara melakukan perhitungan yang tepat dan efisien. Perhitungan total biaya ini menekankan penggunaan teknik lot sizing yaitu economic order quantity (EOQ) yang mana metode ini merupakan salah satu metode tertua dan sederhana dalam manajemen persediaan. Metode ini bertujuan untuk meminimalkan biaya total dari pemesanan dan penyimpanan sehingga didapatkan total biaya persediaan yang paling ekonomis. Dari hasil perhitungan untuk mendapatkan EOQ menggunakan metode peramalan linier regression dan exponential smoothing didapatkan total biaya persediaan yang diteliti untuk material split ½ sebesar Rp 353,061,197.78, material pasir sebesar Rp 537,888,317.13, material semen sebesar Rp 708,161,800.38, dan material split 2/3 sebesar Rp 300,778,274.63. Persentase penghematan total biaya persediaan yang dihitung menggunakan metode EOQ ini untuk material split ½ sebesar 11.42 %, material pasir 6.41 %, material semen sebesar 14.45 % dan material split 2/3 sebesar 13.58 %