PENGARUH SKEPTISISME PROFESIONAL, KEAHLIAN FORENSIK, TEKANAN WAKTU, DAN BEBAN KERJA TERHADAP KEMAMPUAN MENDETEKSI KECURANGAN (STUDI PADA BPKP PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA UTARA)

Pendeteksian kecurangan merupakan upaya awal yang dilakukan untuk mengindikasikan adanya suatu tindakan kecurangan berbentuk korupsi, kecurangan dalam laporan keuangan dan penyimpangan atas aset. Auditor khususnya auditor internal menjadi bagian terpenting dalam pengendalian internal untuk membantu dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan yang terjadi. Sehingga, penelitian ini dilakukan untuk menguji dan menganalisis hubungan variabel independen skeptisisme profesional, keahlian forensik, tekanan waktu, dan beban kerja terhadap variabel dependen kemampuan mendeteksi kecurangan. Penelitian ini menggunakan objek yakni kemampuan mendeteksi kecurangan yang dilakukan di BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai auditor internal pemerintah yang bekerja di BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dan memperoleh sebanyak 53 sampel. Perolehan data dilakukan melalui penyebaran dan pengisian kuesioner kepada responden. Metode analisis yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel keahlian forensik berpengaruh positif terhadap kemampuan mendeteksi kecurangan dan tekanan waktu berpengaruh negatif terhadap kemampuan mendeteksi kecurangan. Sedangkan variabel skeptisisme profesional dan beban kerja tidak berpengaruh terhadap kemampuan mendeteksi kecurangan