ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM MEMUTUS PERKARA KECELAKAAN YANG MENYEBABKAN MATINYA ORANG LAIN (STUDI KASUS Putusan Nomor 347/Pid.B/2012/PN.Sbg dan Putusan Nomor 2524/Pid.Sus/2018/Pn.Mdn)

Penelitian ini berjudul Analisis Pertimbangan Hakim Dalam Menggunakan Undang Undang No 22 Tahun 2009 Sebagai Lex Spesialis Dan KUHP Sebagai Lex Generalis Dalam Kasus Kecelakaan Yang Menyebabkan Matinya Orang Lain (Studi Kasus Nomor 347/Pid.B/2012/Pn.Sbg dan Putusan Nomor 2524/Pid.Sus/2018/Pn.Mdn). Pertimbangan Hakim Putusan Nomor 347/Pid.B/2012/Sbg merupakan keputusan yang bertentangan dengan Asas Lex Spesialis Derogat Legi Generalis karena, saat penjatuhan putusan tersebut Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Umum yang sudah dan sedang berlaku selayaknya penerapan Pasal 310 Ayat (4) Undang Undang Lalu Lintas pada Putusan Nomor 2524/Pid.Sus/2018/Pn.Mdn. Perbedaan tersebut menimbulkan disparitas putusan hakim. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui apa yang menjadi pertimbangan hakim dalam memutus perkara Nomor 347/Pid.B/2012/Pn.Sbg dan Putusan Nomor 2524/Pid.Sus/2018/Pn.Mdn dan menganalisis apakah pertimbangan tersebut sudah sesuai dengan Asas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode normatif, yaitu metode yang berfokus pada Peraturan perundang-undangan dan Putusan hakim sebagai bahan hukum primer. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa Putusan Nomor 347/Pid.B/2012/Pn.Sbg bertentangan dengan Asas Lex Spesialis Derogat Legi Generalis dan seharusnya hakim dalam putusannya memberikan alasan dikesampingkannya asas ini dalam memutus Putusan Nomor 347/Pid.B/2012/Sbg