Kajian pustaka efektivitas dan efek samping asam valproat pada pasien epilepsi

Epilepsi adalah gangguan regulasi dari aktivitas elektrik di otak yang menyebabkan sinkronisasi dan pelepasan neuron terjadi secara berlebihan, sehingga membuat seseorang rentan terhadap kejang berulang. Asam valproat merupakan obat anti epilepsi spektrum luas karena memiliki beberapa mekanisme kerja yaitu, menghambat degradasi GABA, mengurangi pelepasan asam amino eksitator β-hydroxybutyric acid, memblokir saluran natrium, kalsium dan kalium sehingga menghasilkan efek antikonvulsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji efektivitas dan efek samping dari asam valproat pada pasien epilepsi. Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan mengkaji artikel-artikel yang bersumber dari database PubMed dan google schoolar. Artikel yang diteliti berjumlah 6 artikel dengan desain RCT, cohort, retrospective observational study, dan observational analytical study. Parameter yang diteliti adalah frekuensi kejang, tingkat bebas kejang yang didukung oleh parameter time to first seizure, time to 12-month remission from seizure, time to 24-month remission from seizure serta tingkat kualitas hidup dan efek samping yang ditimbulkan oleh asam valproat. Subyek yang diteliti pada masing-masing artikel merupakan pasien yang didiagnosis mengalami epilepsi dengan jenis kejang generalized atau fokal, dan berusia ≥ 2 tahun. Hasil kajian pustaka menunjukkan bahwa asam valproat dengan dosis 250-2000 mg per hari secara per oral efektif dalam mengurangi frekuensi kejang ≥ 50%, meningkatkan tingkat bebas kejang selama 6 sampai 12 bulan, meningkatkan kualitas hidup pasien epilepsi dibuktikan dari penurunan skor QOLIE-10 dari 28,84±2 menjadi 12,5±1,64. Efek samping ringan yang disebabkan oleh asam valproat adalah peningkatan berat badan, mual, muntah, alopesia dan tremor, sedangkan efek samping berat yang dihasilkan adalah PCOS, resistensi insulin, peningkatan risiko malformasi kongenital pada bayi, dan gangguan fungsi liver