Gambaran cinta pada pasangan perkawinan monogami

Perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga. Perkawinan memiliki 2 jenis yaitu perkawinan monogami dan poligami. Perkawinan monogami adalah perkawinan yang dimana hanya terikat secara hukum, emosional dan seksual dengan satu orang sehidup semati. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori segitiga cinta Sternberg yang terdiri dari tiga aspek yakni komitmen, intimasi dan gairah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran cinta pada pasangan perkawinan monogami dan faktor yang mendukung pasangan yang mempertahankan perkawinan monogami. Metode yang digunakan peneliti adalah kualitatif dengan mewawancarai kedua pasangan yang merupakan pasangan dengan jenis perkawinan monogami. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara serta menggunakan teknik analisa data deduktif. Melalui pendekatan fenomenologi, hasil yang didapatkan adalah kedua pasangan memiliki komitmen, intimasi dan gairah yang dapat mempertahankan perkawinan monogami. Peneliti menggunakan segitiga cinta Sternberg dan hasil yang didapatkan adalah ketiga aspek dalam segitiga cinta membentuk rasa puas dan memenuhi faktor protektif dari perkawinan monogami yakni adanya visi yang mendukung perkawinan monogami, memiliki batasan dalam hubungan dan dapat menerima pasangan di berbagai fase. Adanya usaha dalam menjaga komitmen akhirnya mempengaruhi intimasi dimana muncul kenyamanan dan keterbukaan antar pasangan. Komitmen dan Intimasi yang mendukung perkawinan monogami mempengaruhi kualitas gairah yang tidak berfokus pada kehidupan seksual tetapi ketertarikan secara general