Hubungan antara kecemasan kematian dan kesejahteraan spiritual pada ibu yang memiliki anak di Jawa Timur

Kecemasan kematian merupakan respons individu yang berupa distres mengenai konsep kematian. Kecemasan kematian meningkat dalam masa pandemi, terutama karena tingginya jumlah kematian. Ibu ditunjukkan memiliki resiko yang lebih tinggi dalam mengalami kecemasan kematian untuk dirinya sendiri akibat konsekuensi yang dapat muncul akibat kematiannya. Kesejahteraan spiritual dinilai bertindak sebagai faktor protektif menghadapi kecemasan kematian karena dapat memberikan individu makna dalam hidup serta harapan mengenai apa yang terjadi setelah kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecemasan kematian dan kesejahteraan spiritual pada ibu yang memiliki anak di Jawa Timur. Populasi penelitian berada dari Jawa Timur karena provinsi tersebut merupakan angka kematian tertinggi kedua akibat pandemi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan kriteria ibu menikah yang hanya memiliki anak biologis dibawah 18 tahun. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kecemasan kematian, yang terdiri atas 4 apsek dan skala kesejahteraan spiritual yang terdiri dari 4 domain. Analisis data menggunakan Kendall’s Tau-B menunjukkan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) dan nilai koefisien korelasi -0,304. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara kecemasan kematian dan kesejahteraan spiritual yang signifikan, sehingga jika nilai kecemasan kematian naik, nilai kesejahteraan spiritual akan turun, dan begitupun sebaliknya