Pengaruh konsentrasi tapioka terhadap sifat fisikokimia edible film berbahan dasar lidah buaya (Aloe barbadensis Miller) dengan penambahan gliserol

Plastik merupakan bahan pengemas makanan yang banyak digunakan di Indonesia. Plastik sulit terdegradasi secara biologis sehingga dapat menyebabkan penumpukan limbah plastik. Salah satu cara untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan menghasilkan kemasan pangan yang bersifat biodegradable seperti edible film. Pada penelitian ini, lidah buaya digunakan sebagai bahan dasar edible film karena memiliki glukomanan. Edible film berbahan dasar lidah buaya mudah sobek sehingga ditambahkan tapioka sebagai bahan pengisi dan pembentuk matriks. Edible film yang dibuat dari lidah buaya dan tapioka mudah rapuh dan sangat kaku sehingga ditambahkan gliserol sebagai plasticizer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi tapioka terhadap sifat fisikokimia edible film berbahan dasar lidah buaya (Aloe barbadensis Miller) dengan penambahan gliserol. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari satu faktor yaitu penambahan konsentrasi tapioka dengan 6 level perlakuan, yaitu 2,5%; 3,0%; 3,5%; 4%; 4,5%; dan 5%. Pengulangan dilakukan sebanyak empat kali. Parameter pengujian meliputi kadar air, aw, kuat tarik, persen pemanjangan, dan WVTR. Data yang diperoleh diuji dengan ANOVA dengan α = 5%. Hasil ANOVA yang menunjukkan adanya pengaruh nyata antara setiap perlakuan dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi tapioka berpengaruh terhadap sifat fisikokimia edible film berbahan dasar lidah buaya. Konsentrasi tapioka yang semakin besar menyebabkan kuat tarik dan persen pemanjangan semakin meningkat, sedangkan kadar air, aw, dan WVTR semakin menurun. Hasil pengujian kadar air berkisar 11,36-14,19%, nilai aw berkisar 0,574- 0,612 , nilai kuat tarik berkisar 0,1688-1,0671 N/cm2, nilai elongasi berkisar 56,14-69,86% , dan nilai WVTR berkisar 1,9329-8,6703 g/m2/jam