Perencanaan pabrik pengolahan kecap manis kwecap secara fermentasi dengan kapasitas produksi 2000 liter per hari

Kecap manis merupakan bahan pangan yang banyak digunakan sebagai penyedap rasa, pemberi warna, dan pemberi aroma pada olahan pangan. Kecap manis merupakan hasil pengolahan dari bahan baku kedelai (Glycine max L.) dengan metode fermentasi (melibatkan kapang, bakteri asam laktat, dan khamir). Kecap secara fermentasi lebih diminati karena memiliki cita rasa dan aroma yang lebih baik. Pengolahan kecap manis dengan kedelai hitam yang mengandung komponen nutrisi yang lebih baik lebih diminati masyarakat. Peningkatan minat konsumen terhadap kecap manis dan kedelai hitam sebagai bahan baku pembuatannya menjadikan kecap manis komoditi usaha yang prospektif. Bahan-bahan yang digunakan dalam pengolahan kecap manis antara lain kedelai hitam, gula kelapa, air, dan garam NaCl (garam krasak), bawang putih, lengkuas, dan serai. Tahapan produksi kecap manis antara lain pencucian, perendaman, perebusan I, penghilangan kulit, inokulasi, fermentasi I, fermentasi II, perebusan II, penyaringan I, pemasakan, penyaringan II, pendinginan, dan pengemasan. Pabrik kecap manis direncanakan akan memproduksi dengan kapasitas produksi 2000 liter kecap manis per hari. Lokasi pabrik berada di Jalan Kebonagung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Luas lahan pabrik sebesar 385 m2 dengan luas bangunan pabrik 506 m2. Bentuk usaha dari pabrik ini adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT. AHA Food Nusantara yang memiliki tenaga kerja 30 orang dengan jam kerja 8 jam per hari selama 6-7 hari per minggu. Produk kecap manis diberi merek Kwecap dan dikemas dalam kemasan polietilen (PE) 50 ml, 340 ml, dan 620 ml serta akan dijual dengan harga masing-masing Rp10.500,00; Rp12.000,00; dan Rp20.000,00. Berdasarkan analisa ekonomi, PT. AHA Food Nusantara layak didirikan dan dioperasikan karena memiliki BEP 56,57% dengan laju pengembalian modal (ROR) setelah pajak 20,10% dengan waktu pengembalian modal (POT) setelah pajak 39,34 bulan