Perancangan meja dan mesin penetas otomatis

Petani yang berkerja di bidang peternakan salah satu usaha andalannya yaitu berternak ayam pedaging dan ayam petelur. Ayam kampung yang dipelihara peternak di Pulau Jawa tergolong masih rendah, berkisar antara 30-60 butir/tahun. Mesin penetas merupakan mesin yang memiliki cara kerja seperti indukan ayam pada saat mengerami telurnya. Inkubator telur yang tadinya konvensional akan diganti dengan inkubator penetas telur otomatis dengan memakai IC AT89C2051 sebagai pendukungnya. Untuk mendukung tingkat risiko cidera yang sangat rendah dari jenis inkubator penetas telur, sehingga diperlukan dengan meja inkubator yang dirancang agar dapat sesuai dengan ukuran postur tubuh manusia Indonesia. Dalam penerapan perancangan mesin penetas telur diperlukan sistematis sebagai pendukungnya. Metode yang digunakan yaitu REBA (Rapid Entire Body Assesment). Hasil dari pengujian dalam penelitian alat penetas telur otomatis dengan membandingkan skor REBA pekerja tanpa menggunakan meja, pekerja menggunakan meja dan pekerja menarik rak lilin. Skor REBA pekerja tanpa menggunakan meja sebesar 6 yang artinya memiliki risiko cidera, pekerja menggunakan meja sebesar 1 yang artinya tidak memiliki risiko cidera, pekerja menarik rak lilin sebesar 1 yang artinya tidak memiliki risiko. Dari hasil penggunaan alat mesin penetas telur otomatis peternak dapat menetaskan telur dengan rata-rata persatu siklus penetasan sebanyak 80%