Studi korelasi antara tingkat pengetahuan dan ketepatan tindakan swamedikasi yang diambil pada penderita dismenore di Surabaya

Menstruasi adalah tanda klinis fungsi reproduksi wanita yang menyangkut beberapa hormon, organ seksual, dan sistem syaraf. Jarak siklus menstruasi berbeda-beda pada setiap wanita namun umumnya berkisar 15 sampai 45 hari dan rata-rata wanita mempunyai siklus 28 hari. dismenore dapat dibagi menjadi dismenore primer dan sekunder. Dismenore dapat diatasi dengan cara farmakologi dan non-farmakologi. Terapi farmakologi memiliki efek yang efektif dalam mengurangi nyeri haid, Terapi nonfarmakologi bisa dilakukan dengan relaksasi, olahraga dan kompres hangat pada bagian yang sakit. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui korelasi antara pengetahuan dengan ketepatan tindakan swamedikasi pada pasien dismenore. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif analitik. Pada uji validitas dan uji reliabilitas kuesioner dinyatakan valid dan reliabel setelah dilakukan revisi pada butir soal kuesioner. Pada penelitian ini menggunakan sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi yang berjumlah 100 responden dan mendapatkan hasil uji korelasi antara pengetahuan dengan ketepatan yang mendapatkan nilai Sig. 0,005 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara kedua variabel tersebut