Hubungan self-compassion dengan loneliness pada individu lajang di Surabaya selama pandemi COVID-19

Perubahan interaksi sosial yang terjadi selama diterapkannya kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada masa pandemi Covid-19 memunculkan beberapa dampak psikologis pada masyarakat, salah satunya adalah loneliness. Loneliness merupakan suatu pengalaman tidak menyenangkan yang dapat terjadi ketika hubungan sosial individu tidak bermakna, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Salah satu kalangan yang mengalami kondisi loneliness pada masa pandemi ini adalah individu lajang. Perasaan loneliness tersebut dapat terjadi karena individu lajang merasakan isolation yang disertai dengan munculnya pikiran negatif terhadap diri sendiri berupa self-judgement dan over-identification. Ketiga hal tersebut merupakan aspek negatif dari self-compassion yang menyebabkan munculnya loneliness pada individu lajang di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan negatif antara self-compassion dengan loneliness pada individu lajang di Surabaya selama pandemi Covid-19. Penelitian ini melibatkan 220 orang dengan kriteria subjek yaitu dewasa awal berusia 18-40 tahun, berdomisili di Surabaya, belum pernah menikah, dan sedang tidak memiliki pasangan hidup selama pandemi Covid-19. Data penelitian ini diambil dengan menyebarkan kuesioner secara online melalui google form kepada subjek yang dipilih dengan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan uji korelasi pearson product moment, didapatkan bahwa terdapat hubungan negatif antara self-compassion dengan loneliness pada individu lajang di Surabaya selama pandemi Covid-19 (p< 0,05) dengan koefisien korelasi sebesar -0,195